Publik dihebohkan oleh munculnya sosok Wagini yang disebut oleh pendampingnya Eyang Ratih sebagai anak genderuwo. Eyang Ratih, Wagini, dan pedangdut Ageng Kiwi tampil dalam acara Bukan Empat Mata di Trans 7 dipandu oleh presenter Tukul.
Video acara yang disiarkan pada Jumat (10/5) ini paling banyak dicari orang di situs berbagi video Youtube.
Benarkah Wagini anak genderuwo. Menurut Ageng Kiwi, cerita itu dipercayainya benar dan tidak mengada-ada.
Percaya tidak percaya, menurut Ageng Kiwi, lahirnya Wagini anak genderuwo (27) seperti cerita di film-film misteri. Bagaimana tidak, ibu Wagini secara tidak sadar ditiduri oleh genderuwo yang menyerupai sang suami.
Ageng Kiwi lantas bercerita sesuai yang diketahuinya. Kala itu sekitar tahun 1980an, ayah Wagini pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Baru sekitar satu jam pergi, dia kembali. Hal itu di luar kebiasaan. Ternyata yang datang adalah genderuwo yang sudah berubah wujud.
"Genderuwo itu mengajak hubungan intim sampai tiga kali," kata Ageng Kiwi kepada merdeka.com, Senin (13/5).
Kemudian, menurut Ageng, saat matahari terbenam suami wanita itu pulang, dan mengajaknya berhubungan intim. Permintaan itu tentu membuat kaget, meski akhirnya dilayani. "Si suami itu curiga karena memang memiliki kelebihan," katanya.
Beberapa bulan kemudian, wanita yang dikenal sebagai kembang desa di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, hamil. Sang suami memilih diam, sambil menunggu si anak itu lahir.
"Begitu lahir, muncul tidak menyerupai manusia," ungkap Ageng yang pada acara televisi dipandu Tukul itu duduk sebelah kiri Wagini.
Cerita Ageng Kiwi berlanjut. Menurut dia, tidak lama setelah itu, pria itu meninggal dunia karena depresi dan malu. Selanjutnya Wagini diasuh oleh ibunya. Namun, pada suatu hari sang ibu kesal karena peyek pisang jualannya dihabiskan oleh Wagini.
"Wagini dipukuli dengan kayu. Tiba-tiba saja jelmaan ayahnya muncul, dan ibu Wagini menghilang sampai sekarang," tuturnya.
Akhirnya, Wagini hidup seorang diri. Namun secara tidak sengaja Wagini berjumpa dengan seorang wanita bernama Tuti atau lebih dikenal dengan Eyang Ratih. "Sejak usia 12 tahun Wagini diasuh Eyang Ratih," tuturnya.
Mungkinkah ada anak genderuwo? Guru besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Wimpie Pangkahila menyangkal semua cerita itu. Dia menjelaskan, tidak mungkin ada anak genderuwo yang disebut-sebut buah hubungan percintaan antara manusia dengan genderuwo.
"Kalau orang mirip genderuwo iya. Saya kira berita itu tidak benar, itu pembodohan," katanya ketika dihubungi merdeka.com, Senin (13/5).
Wimpie menjelaskan, tidak pernah ada cerita secara ilmiah bahwa genderuwo memiliki anak hasil hubungan badan dengan manusia. Kemungkinan yang ada, kata dia, anak itu mungkin cacat fisik, berwajah buruk, kurang gizi atau memiliki kelainan fisik.
"Nah itu lho yang saya kira sangat membodohi masyarakat. Kasihan dia," tandasnya.
http://m.merdeka.com