Kisah mesum ini berawal ketika Bunga akan berangkat sekolah untuk mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Pangkalan Banteng Kamis pagi. Namun, pagi itu KK datang ke rumah Bunga yang orangtuanya sudah berangkat kerja. Akhirnya Bunga mengurungkan niatnya ikut upacara demi menemani sang pacar.
Adegan panas di dalam kamar pun terjadi. Sekitar pukul 22.00 WIB, warga yang curiga dengan kedua remaja itu menggerebeknya. Saat diamankan, KK tak bisa menyangkal atas perbuatan mesumnya. Begitu juga dengan Bunga (17), anak sekolah berparas ayu ini hanya tertunduk malu setelah perbuatannya diketahui warga.
Edi Susanto selaku Kepala FKPM Desa Karangmulya mengatakan, keduanya langsung digelandang ke kantor desa untuk diinterogasi. Dalam pengakuannya, KK mengaku baru sekali ini berbuat mesum dengan pacarnya, Bunga. Namun keterangan berbeda diberikan oleh Bunga, bahwa telah dua kali melakukan hubungan intim di kontrakan orangtua Bunga.
“Kholik mengaku baru sekali berhubungan dengan Bunga dan digerebek. Namun setelah kita kroscek dengan Bunga, terungkap bahwa mereka telah dua kali berbuat seperti itu (mesum). Selain itu, keterangan KK selalu berbelit-belit,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa selain mengamankan sepasang muda-mudi tersebut, turut diamankan pula sebuah motor matik milik KK yang dipakai untuk menemui Bunga di tempat tinggalnya.
”Kita juga amankan sebuah motor yang dipakai KK. Dan untuk penyelesaian masalah ini kita telah memanggil orangtua Bunga yang pada saat kejadian sedang bekerja. Selanjutnya juga kita akan datangkan orangtua dari KK,” imbuhnya.
Penggerebekan dilakukan saat warga curiga dengan kedatangan KK ke rumah Bunga yang saat itu sedang sepi karena kedua orangtuanya sedang bekerja. Setelah sekian lama diamati ternyata pintu kontrakan tersebut ditutup dan keduanya berada di dalam. Saat digerebek keduanya sedang berada di dalam kamar dalam keadaan bugil.
”Kami datangi kontrakan tersebut, dan kita dobrak masuk. Saat ditemukan mereka sedang berdua di dalam kamar, dan mengakui telah berbuat asusila,” ujar Budi, salah satu pemuda yang ikut melakukan penggerebekan tersebut.(sla)