Menurut sebuah studi baru, penyakit ini memiliki kesamaan dengan
penyebaran awal HIV. Chagas sulit untuk terdeteksi dan butuh waktu
bertahun-tahun untuk memunculkan suatu gejala. Temuan yang ditulis
dalam jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases menyatakan penderita
terbanyak ada di Bolivia, Meksiko, Kolombia, dan Amerika Tengah, serta
sekitar 30 ribu orang di AS.
Sama seperti HIV, penyebaran antar-manusia terjadi melalui transfusi
darah atau dari ibu kepada anaknya. Sekitar seperempat dari korban yang
terjangkit penyakit ini memiliki jantung atau usus yang terus
membesar. Sewaktu-waktu, kedua organ ini bisa pecah dan menyebabkan
kematian mendadak.
Sekitar 10 juta orang di seluruh dunia terinfeksi penyakit ini.
Diperkirakan pada tahun 2008 penyakit Chagas menewaskan lebih dari
10.000 orang.
Penyakit yang semula hanya ada di Amerika Latin ini telah menyebar ke
AS karena peningkatan perjalanan dan imigrasi. Chagas umum
mempengaruhi orang di daerah miskin dan di AS ditemukan di kalangan
pekerja migran.
Jika terdeteksi cukup dini, penyakit ini dapat dicegah dengan
pengobatan tiga bulan secara intens. Namun, karena masa inkubasi
panjang dan obat yang mahal, Chagas sering tak diobati.
Chagas juga dikenal sebagai Trypanosomiasis Amerika. Penyakit ini
biasanya ditularkan dari gigitan serangga penghisap darah Triatome yang
melepaskan parasit yang disebut Trypanosoma cruzi ke dalam aliran
darah korban. Spesies ini termasuk Triatomids, kumbang bersayap hitam
yang sekitar 20 milimeter panjangnya. Anggota rumpun terdekat mereka
adalah lalat Tsetse, ditemukan di Afrika, yang menyebabkan "penyakit
tidur" setelah menginfeksi tubuh dan membuat otak penderita
membengkak.
Penyakit Chagas datang dalam dua fase: akut dan parah. Fase akut dapat
tidak tiba-tiba demam, meriang, dan pembengkakan pada salah satu mata.
Setelah fase akut penyakit ini masuk ke remisi dan butuh waktu
bertahun-tahun sebelum sampai pada gejala seperti sembelit, sakit perut,
dan masalah pencernaan dalam tahap serius. Parasit ini akhirnya dapat
membuat jalan ke jantung tempat dia dapat hidup dan berkembang biak.
Penyakit ini dinamai Carlos Ribeiro Justiniano Chagas, seorang dokter
Brasil yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1909.
Untuk itu waspadalah terhadap serangga jenis ini. Waspadalah ! Waspadalah !
jadigitu.com/ada-serangga-penyebar-aids-jadigitucom/
GABUNG Halaman Facebook saya
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini