Javanews.co, Surabaya -
Kota Pahlawan kini digegerkan dengan terbongkarnya jaringan prostitusi
yang dilakukan siswi-siswi SMP. Kini Subunit Vice Control Kejahatan Umum
Satreskrim Polrestabes Surabaya terus mendalami bisnis esek-esek yang
pimpin NA, bocah ingusan berusia 15 tahun.
Polisi sempat dibuat geleng-geleng kepala saat memeriksa NA dan beberapa anak buahnya yang bertugas memuaskan lelaki hidung belang. Bagaimana tidak, dari pengakuan mereka, para siswi SMP swasta di Surabaya itu kerap melayani beberapa tamu secara bersama-sama di dalam satu kamar. ”Tentunya antartamu saling mengenal dan menjaga rahasia,” ungkap seorang sumber di Polrestabes Surabaya Selasa (11/6).
Kini NA dan anak buahnya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah saat diperiksa oleh polisi.
Di sela-sela pemeriksaan, ada dua orang tua yang datang untuk menilik anak-anaknya yang kini masih menjalani pemeriksaan. Mereka adalah SA, ibunda NA, dan SI, ibunda DA.
Dua ibu itu tidak menyangka bahwa anak perempuan mereka terjerumus dalam dunia hitam. Seperti yang disampaikan SA, dia mengaku terkejut ketika polisi memanggilnya Sabtu malam lalu (8/6). ”Saya tidak tahu dipanggil untuk urusan apa,” ujar SA.
Setibanya di ruang penyidik, SA semakin terkejut ketika mengetahui anaknya sedang diperiksa. Apalagi setelah mendengar kasus yang menjerat anaknya itu terkait dengan prostitusi di bawah umur. ”Saya masih tidak percaya,” ungkap dia.
http://www.lintas.me/
Polisi sempat dibuat geleng-geleng kepala saat memeriksa NA dan beberapa anak buahnya yang bertugas memuaskan lelaki hidung belang. Bagaimana tidak, dari pengakuan mereka, para siswi SMP swasta di Surabaya itu kerap melayani beberapa tamu secara bersama-sama di dalam satu kamar. ”Tentunya antartamu saling mengenal dan menjaga rahasia,” ungkap seorang sumber di Polrestabes Surabaya Selasa (11/6).
Kini NA dan anak buahnya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah saat diperiksa oleh polisi.
Di sela-sela pemeriksaan, ada dua orang tua yang datang untuk menilik anak-anaknya yang kini masih menjalani pemeriksaan. Mereka adalah SA, ibunda NA, dan SI, ibunda DA.
Dua ibu itu tidak menyangka bahwa anak perempuan mereka terjerumus dalam dunia hitam. Seperti yang disampaikan SA, dia mengaku terkejut ketika polisi memanggilnya Sabtu malam lalu (8/6). ”Saya tidak tahu dipanggil untuk urusan apa,” ujar SA.
Setibanya di ruang penyidik, SA semakin terkejut ketika mengetahui anaknya sedang diperiksa. Apalagi setelah mendengar kasus yang menjerat anaknya itu terkait dengan prostitusi di bawah umur. ”Saya masih tidak percaya,” ungkap dia.
http://www.lintas.me/