Jumlah kasus kekerasan pada anak di Indonesia terus meningkat.
Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat, pada 2007 silam
jumlah pelanggaran hak anak yang terpantau sebanyak 40.398.625 kasus.
Jumlah itu melonjak drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 13.447.921 kasus. Data tersebut berdasarkan laporan yang masuk ke lembaga tersebut, yang tersebar di 30 provinsi.
Kini kasus kekerasan pada anak ini malah semakin menggila. Bentuk dari kekerasan tersebut begitu beragam, mulai dari penyiksaan hingga sikap abai terhadap anak. Berikut beberapa potret kekerasan pada anak yang berhasil diabadikan yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.
Wisnu (bukan nama sebenarnya), bocah usia berkisar 5 tahunan ini telah lama tidak mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya. Hingga untuk asupan nutrisinya pun bocah malang ini makan seadanya.
Jumlah itu melonjak drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 13.447.921 kasus. Data tersebut berdasarkan laporan yang masuk ke lembaga tersebut, yang tersebar di 30 provinsi.
Kini kasus kekerasan pada anak ini malah semakin menggila. Bentuk dari kekerasan tersebut begitu beragam, mulai dari penyiksaan hingga sikap abai terhadap anak. Berikut beberapa potret kekerasan pada anak yang berhasil diabadikan yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.
Wisnu (bukan nama sebenarnya), bocah usia berkisar 5 tahunan ini telah lama tidak mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya. Hingga untuk asupan nutrisinya pun bocah malang ini makan seadanya.
Anak ini adalah korban dari salah kaprah sikap orangtua terhadap
anaknya. Niat yang baik kadang tidak sejalan dengan prakteknya. Hanya
karena ingin mengimplementasikan pepatah bijak "surga ditelapak kaki
ibu" namun bila tidak dipahami tatacaranya akan berakibat fatal.
Modernisasi kadang memang memudahkan urusan pekerjaan manusia. Namun
jika tidak hati-hati dalam hal penggunaannya maka akan menjadi penyebab
leher terputus atau telinga somplak.
Dijaman serba instant ini segala sesuatunya ingin serba cepat, ibarat pepatah mengatakan "cukup sekian dan terima jadi"
Bahkan untuk urusan rambutpun orang tua jaman sekarang konon kurang
telaten bila dibanding orangtua jaman dulu. Serba grasa-grusu, serba
kesusu.
Bahkan ketika si anak telah beranjak dewasapun kekerasan itu tetap dilakukan.
Begitu mudahnya anak dianiaya. Tidak ingat ketika dulu susah payah
melahirkannya hingga lahir ke dunia. Apakah dikiranya membuat anak itu
mudah?
Sayangilah anak, cintailah buah hati kita. Jangan sampai sang anak membalas perlakuan kurang baik kita terhadap mereka.