Sejak dahulu kala setiap orang tua mengharuskan anak mereka untuk
menghabiskan makanan di piring mereka sampai habis, dengan alasan jika
kita menyisahkan berarti kita buang-buang makanan.
Tetapi penelitian baru menunjukan bahwa taktik ini tersebut bisa memicu epidemi obesitas.
Ukuran porsi anak-anak apalagi dalam keadaan ditekan untuk makan lebih dari porsi yang mereka butuhkan, kata para ilmuan, berarti mereka tidak tahu kapan harus berhenti.
Seorang ahli diet dari Universitas of Minesota di Minneapolis, AS mengatakan “saya terkejut melihat para orang tua menyuruh mereka untuk menghabiskan makanan di piring mereka dan tidak membuang-buang makanan.
“pada tahun 1950an hal itu terasa biasa, dimana saat itu anak-anak makanseperti suasana makan militer, dijaga hingga dibentak.
Ukuran porsi dari waktu-ke waktu telah berubah sudah semakin besar, dan jika anda tetap menggunakan sitem tahun 50an dimana berapa banyak jumlah di piring maka itu akan membuat mereka akan kehilangan kemampuan untuk mengandalkan isyarat dalam diri untuk mengetahui apakah mereka lapar atau sudah kenyang.
Ms Loth telang mengambil survei kepada 2.200 orang anak dan 3.500 orang tur untuk meminta keterangan mereka.
Dia mengatakan :”sekarang di USA benyak anak mengalami obesitas, ketika kita melihat seorang anak berberat badan normal otomatis orang tua mereka langsung memberikan vitamin dan makanan yang lebih dari porsinya karena terlalu kurus, katanya sih.
'Orang yang kelebihan berat badan kadang-kadang hanya cenderung untuk mengambil piring dan melihat setiap item dan berkata, "Apakah saya menginginkannya? Ya atau tidak ". '
• Orang tua masih mendorong anak-anak untuk menghabiskan makanan mereka meskipun sudah mendapat porsi lebih besar dan banyak.
• Anak-anak jika sudah tumbuh dewasa mereka mampu untuk mengatakan ketika mereka cukup untuk makan hari ini.
http://www.memobee.com/
Tetapi penelitian baru menunjukan bahwa taktik ini tersebut bisa memicu epidemi obesitas.
Ukuran porsi anak-anak apalagi dalam keadaan ditekan untuk makan lebih dari porsi yang mereka butuhkan, kata para ilmuan, berarti mereka tidak tahu kapan harus berhenti.
Seorang ahli diet dari Universitas of Minesota di Minneapolis, AS mengatakan “saya terkejut melihat para orang tua menyuruh mereka untuk menghabiskan makanan di piring mereka dan tidak membuang-buang makanan.
“pada tahun 1950an hal itu terasa biasa, dimana saat itu anak-anak makanseperti suasana makan militer, dijaga hingga dibentak.
Ukuran porsi dari waktu-ke waktu telah berubah sudah semakin besar, dan jika anda tetap menggunakan sitem tahun 50an dimana berapa banyak jumlah di piring maka itu akan membuat mereka akan kehilangan kemampuan untuk mengandalkan isyarat dalam diri untuk mengetahui apakah mereka lapar atau sudah kenyang.
Ms Loth telang mengambil survei kepada 2.200 orang anak dan 3.500 orang tur untuk meminta keterangan mereka.
Dia mengatakan :”sekarang di USA benyak anak mengalami obesitas, ketika kita melihat seorang anak berberat badan normal otomatis orang tua mereka langsung memberikan vitamin dan makanan yang lebih dari porsinya karena terlalu kurus, katanya sih.
'Orang yang kelebihan berat badan kadang-kadang hanya cenderung untuk mengambil piring dan melihat setiap item dan berkata, "Apakah saya menginginkannya? Ya atau tidak ". '
• Orang tua masih mendorong anak-anak untuk menghabiskan makanan mereka meskipun sudah mendapat porsi lebih besar dan banyak.
• Anak-anak jika sudah tumbuh dewasa mereka mampu untuk mengatakan ketika mereka cukup untuk makan hari ini.
http://www.memobee.com/
