Amankah Berhubungan Seks Di Luar Angkasa?
Salah
satu misi eksplorasi antariksa terbaru yang dirancang adalah
"Inspiration to Mars". Misi ini berencana memberangkatkan suami istri
untuk melanglang buana ke antariksa serta melihat Mars tanpa perlu
mendarat di permukaannya.
Pertanyaannya, bila sepasang suami istri yang diberangkatkan, bisakah mereka berhubungan seks dalam perjalanan yang diperkirakan berlangsung selama 501 hari? Bila dalam misi luar angkasa astronot sebisa mungkin tak berhubungan seksual, hal yang sama sulit dicegah pada suami istri.
"Pastinya saya yakin pasangan suami istri yang ikut 'Inspiration to Mars' akan merencanakan untuk berhubungan seksual di antariksa. Itu sudah pasti. Saya kira itu permintaan tak tertulis," kata Laura Woodmansee, penulis buku Sex in Space.
Namun, hubungan seksual di antariksa masih perlu dipikirkan dampaknya. Belum bisa dinyatakan apakah hubungan seksual di antariksa benar-benar aman, apalagi bila dampaknya nanti adalah kehamilan.
"Seks sangat sulit dilakukan di gravitasi nol karena Anda tak punya daya tarik. Anda tetap menabrakkan diri ke tembok. Pikirkan, tak ada gesekan, tak ada hambatan," kata Athena Andreadis, biolog sekolah medis, University of Massachusets, seperti dikutip Space, Rabu (17/4/2013).
"Ada banyak risiko hubungan seksual di antariksa, seperti kehamilan ektopik. Tanpa perlindungan atmosfer Bumi, level radiasi yang tinggi di antariksa juga bisa mengakibatkan cacat lahir (bila seks sampai berdampak kehamilan)," kata Woodmansee.
Kini di tengah sedikitnya manusia yang punya kesempatan ke antariksa, topik seks di antariksa mungkin masih bisa dihindari. Namun, bagaimana dengan cita-cita manusia mengolonisasi Mars? Mau tak mau, masalah itu harus dibicarakan dan dipecahkan.
Woodmansee mengungkapkan, sejauh ini masih banyak yang belum diketahui. Manusia mengalami evolusi di Bumi. Dengan demikian, memikirkan pindah ke luar angkasa berarti manusia mengarahkan evolusi ke arah berbeda.
Soal "Inspiration to Mars", terlepas dari masalah seks di luar angkasa, tetap patut dihargai. Paling tidak, dari misi ini, ide misi lain yang lebih pendek, seperti ke orbit dekat Bumi, bisa diciptakan. Di masa depan, ke orbit dekat Bumi mungkin bisa seumum ke Bali saat ini. (*)
Editor : Rina Eviana Dewi || Sumber : Kompas.com
Pertanyaannya, bila sepasang suami istri yang diberangkatkan, bisakah mereka berhubungan seks dalam perjalanan yang diperkirakan berlangsung selama 501 hari? Bila dalam misi luar angkasa astronot sebisa mungkin tak berhubungan seksual, hal yang sama sulit dicegah pada suami istri.
"Pastinya saya yakin pasangan suami istri yang ikut 'Inspiration to Mars' akan merencanakan untuk berhubungan seksual di antariksa. Itu sudah pasti. Saya kira itu permintaan tak tertulis," kata Laura Woodmansee, penulis buku Sex in Space.
Namun, hubungan seksual di antariksa masih perlu dipikirkan dampaknya. Belum bisa dinyatakan apakah hubungan seksual di antariksa benar-benar aman, apalagi bila dampaknya nanti adalah kehamilan.
"Seks sangat sulit dilakukan di gravitasi nol karena Anda tak punya daya tarik. Anda tetap menabrakkan diri ke tembok. Pikirkan, tak ada gesekan, tak ada hambatan," kata Athena Andreadis, biolog sekolah medis, University of Massachusets, seperti dikutip Space, Rabu (17/4/2013).
"Ada banyak risiko hubungan seksual di antariksa, seperti kehamilan ektopik. Tanpa perlindungan atmosfer Bumi, level radiasi yang tinggi di antariksa juga bisa mengakibatkan cacat lahir (bila seks sampai berdampak kehamilan)," kata Woodmansee.
Kini di tengah sedikitnya manusia yang punya kesempatan ke antariksa, topik seks di antariksa mungkin masih bisa dihindari. Namun, bagaimana dengan cita-cita manusia mengolonisasi Mars? Mau tak mau, masalah itu harus dibicarakan dan dipecahkan.
Woodmansee mengungkapkan, sejauh ini masih banyak yang belum diketahui. Manusia mengalami evolusi di Bumi. Dengan demikian, memikirkan pindah ke luar angkasa berarti manusia mengarahkan evolusi ke arah berbeda.
Soal "Inspiration to Mars", terlepas dari masalah seks di luar angkasa, tetap patut dihargai. Paling tidak, dari misi ini, ide misi lain yang lebih pendek, seperti ke orbit dekat Bumi, bisa diciptakan. Di masa depan, ke orbit dekat Bumi mungkin bisa seumum ke Bali saat ini. (*)
Editor : Rina Eviana Dewi || Sumber : Kompas.com
mndt.lk