WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Model foto, Novi Amelia dalam sidang dengan agenda mendengarkan saksi di Pengadilan Jakarta Barat, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa(4/6/2013)
Saat berbincang dengan Tribunnews.com di pangkalan ojeknya, kawasan Karet Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2013) malam, Suhendar mengaku tiba di kantor Polsek Mampang sekitar pukul 08.30 WIB usai membawa Novi dari rumah kosan dan rusun Petamburan.
Saat pagi itu, Suhendar melihat sejumlah polisi tengah bersiap upacara Hari Bhayangkara di halaman mapolsek.
Saat upacara belum dimulai, rupanya Novi kembali mengamuk dan membuka bajunya. "Di Polsek sempat buka baju lagi, dia telanjang. Di situ, ada anggota baru mau upacara. Kalau beha-nya sudah enggak ada lagi kan, sudah dibuang pas di jalan," ungkap Suhendar.
"Di polsek, dia teriak lagi, 'Guwe rela diperkosa sama polisi'. Saya bilang, ini perempuan stres. Kalau enggak stres, gue mau," selorohnya.
Aksi tersebut membuat sejumlah polisi memilih mundur beberapa langkah. "Orang-orang polsek pada minggir, mungkin takut lihat orang stres begitu," ujarnya.
Pengakuan Suhendar ini juga diakui oleh Kasubag Humas Polsek Mampang, AKP Sukarno, sebelumnya. Melihat perilaku Novi itu, seorang polwan dan beberapa polisi berusaha menenangkannya. "Di polsek sempat disembur sama anggota yang 'bisa'. Tapi, yah dia enggak kenapa-kenapa, seperti orang depresi saja," tutur Suhendar.
Menurut Suhendar, aksi Novi itu membuat gempar polisi yang berada di polsek pada pagi itu. Dan pihak polsek memutuskan membawa Novi ke Polres Jakarta Selatan. "Polisi di polsek pada kaget juga. Dia dikasih baju dia enggak mau. Akhirnya, dia dibawa sama provos ke Polres," ujarnya.
"Saya di polsek cuma didata saja. Ongkos ojeknya Novi dibayarkan sama petugas polsek, Rp 50 ribu," imbuhnya.
http://www.menjelma.com