Kegilaan (Atik terpaksa lari mutar keliling kampung) itu persisnya terjadi dini hari kemarin. “Ya saya saksi atas tindakan kejam suaminya itu,” kata Wulan, teman yang menyelamatkan Atiek, demikian nama fiktif untuk wanita yang telah dibuat malu sang suami.
Wulan lah yang memberi Atiek pakaian usai ditemukan lari bugil keliling kampung. Wulan pula yang menganjurkan Atiek melapor ke Mapolsek Sunggal. Sama dengan Atiek dan suaminya, Adi, Wulan juga warga kawasan Mulyo Rejo. “Udah dipaksa telanjang aku lalu diusirnya dari rumah. Aku ditendang, dipaksa ke luar dari rumah. Ya banyak warga yang melihatku (lari dalam kondisi telanjang),” beber Atiek, wanita 36 tahun itu, pada polisi penyidik.
Ceritanya, Atiek, yang tanpa dibungkus sehelai benang pun, berlari sekencang-kencangnya sambil meraung nangis. Tengah malam itu, dia berlari dengan tangan terus menutup dua wilayah vital keperempuanannya. Tangan kanan disilang ke dada, telapak kiri menutup wilayah di bawah udel.
Sebelum dipaksa bugil hingga jadi tontonan sekalangan warga, Atiek juga disiksa suaminya hingga bonyok. Itu yang membuatnya mengalami luka memar di wajah dan punggung. “Udah puas dia hajar aku, selanjutnya dia memaksaku membuka pakaianku semua, juga celana dalamku,” terang Atiek. “Aku ditendang saat (bugil) ke luar rumah,” sambungnya.
Semua pengakuan Atiek dibenarkan Adi, suaminya. “Saya mengaku salah karena udah nyiksa istri saya,” kata Adi pada Pos Metro (Grup Riau Pos) di Mapolsek Sunggal. Polisi menciduk Adi dari rumahnya, kemarin pagi. “Tapi itu (semua) kan ada alasannya,” Adi lalu bercerita soal temuan Atiek mesum dengan temannya, Mapa**.
Temuan yang kontan membuat Adi ‘panas’ itu terjadi saat ia pulang ke rumah, Sabtu (16/6) malam sekira pukul 23.00 WIB. Kecurigaan bermula dari temuan sepasang sepatu lelaki di depan rumah. Itu bukan sepatu Adi. Lelaki ini lalu mengendap mendekati dinding rumah sewanya yang terbuat dari tepas. Di antara lobang-lobang kecil tepas, Adi pun mengintip. “Aku lihat sendiri mereka (Atiek – Mapa**) bermesraan,” aku Adi. Menurutnya, Atiek dan lelaki lain itu tengah ‘naik ke bulan’. Sebelum temuan itu, Adi mengaku sering menemukan istrinya menelepon seorang lelaki. Itu terjadi asal malam.
Begitulah. Temuan depan mata itu sontak membuat Adi emosi. Brakk… Pintu ditendangnya hingga terbuka. Adi merangsek masuk ke dalam rumah. Tinjunya langsung mengarah pada Mapa**. Tapi lelaki teman Adi sendiri itu berhasil berkelit lalu kabur lewat pintu belakang. Melihat lelaki digeraminya kabur, kemarahan Adi tumpah pada Atiek. Menurut Adi, itu terjadi karena Atiek tampak membela Mapa**.
“Hati suami mana yang tak hancur lihat istri bela laki-laki lain!” ujar Ardi, dengan nada sedih. Ya, usai Atiek meminta Adi tak mengejar Mapa**, wajah wanita itu pun ditinjunya hingga bonyok. Atiek juga dijambak lalu dihantukkan ke dinding kayu. Itu terjadi beberapa kali.
“Ya aku akui aku memang mukuli dia karena kesal, dan sengaja aku telanjangi dia biar dia malu dan aku usir dia dari rumah,” Adi mengamini semua tudingan Atiek. Ibu 2 anak ini juga mengaku Adi nyaris menusuk perutnya dengan gergaji besi. Beruntung Atiek berhasil ngelak. Lalu mengapa Atiek selingkuh?
Menurut Adi, itu karena ia yang jarang pulang. Kerja sebagai penggarap tanah di daerah Tarutung (Tapanuli Utara) membuatnya hanya 3 bulan sekali menemui Atiek dan 2 anaknya. Adi dan Atiek menikah sejak 20 tahun lalu.
“Udahlah ngapain lagi kau harap laki-laki itu,” bentak seorang saudara Atiek yang ikut menemaninya di Mapolsek Sunggal. Sejumlah saudara menyarankan Atiek menggugat cerai. Pun telah jadi korban kekejaman suami, Atiek mengaku masih mencintai Adi. Hingga pantauan kemarin, Adi masih ditahan di Mapolsek Sunggal. “Ya, suaminya dan masih kita proses,” tandas Aiptu B.E. Sirait, Kasi Humas Polsek Medan Sunggal. (mri/sal/mp/rpg)
http://www.riaupos.co