(Dok/news.sky.com)
Xiao Li masih dirawat di rumah sakit.
Xiao Li disiksa oleh ayahnya, mulutnya dijahit dengan tali pancing, kepalanya dicelup di air panas.
SHICHANG – Seorang gadis berusia 11 tahun ditemukan mondar-mandir di
sebuah jalan di Kota Shicang, wilayah barat daya Provinsi Guizhou,
China, Rabu pekan silam. Koran lokal menyebutkan, gadis itu berbicara
sendiri dan sesekali meneriaki orang-orang yang lewat dengan kata-kata
kasar.
Warga setempat bernama Fu mendekati gadis muda itu dan mendapati bekas
luka di sekujur tubuhnya. Kulit kepalanya ada pitak bekas siraman air
panas. Dia nyaris kehilangan rambut.
Sejumlah warga desa lain mengatakan kepada Fu bahwa gadis itu bernama
Xiao Li. Menurut mereka, gadis itu adalah korban pelecehan seksual
ayahnya, Yang.
Fu lantas menelepon polisi yang segera menangkap Yang. Dari situlah semua kengerian yang dialami Xiao Li terungkap.
Di usia semuda itu Xiao Li menjalani hidup penuh horor. Mulutnya dijahit
dengan tali pancing, Kepalanya dicelupkan ke dalam air mendidih.
Kulitnya ditusuk dengan jarum jahit. Dia dipaksa berlutut di lantai yang
penuh kaca pecah. Dia digantung terbalik dan dipukuli dengan tali dan
tongkat.
Foto-foto yang diambil ketika Xiao Li di rumah sakit pekan ini
menunjukkan luka-luka yang masih baru di lutut dan bekas-bekas luka di
sekujur tubuhnya.
Menurut dokter, rambut di kepalanya tidak mungkin tumbuh lagi karena
lukanya itu menyebabkan temperatur yang tidak normal di kulit kepalanya.
Tubuhnya yang terlihat kecil di usia 11 tahun
menunjukkan bahwa dia tumbuh dalam kondisi kurang gizi.
Ayahnya telah mengakui daftar panjang kejahatan yang dia lakukan terhadap putri kandungnya sendiri.
Nenek Li yang diwawancarai mengatakan, orang tua gadis itu meninggalkan
rumah untuk mencari kerja setelah Xiao Li lahir. Gadis ini tinggal
selama lima tahun dengan kakek dan neneknya. Kemudian, ayahnya pulang
kampung dan penyiksaan pun dimulai.
Si nenek mengklaim dia tahu tentang penyiksaan yang dilakukan Yang
terhadap Xiao Li. Namun, dia tidak dapat menghentikannya. Sebab, dia
mengaku juga disiksa oleh ayah Li yang juga anak laki-lakinya.
"Dia kadang-kadang memukul saya bersama Li, memukul punggungku dengan
batang tembakau, memukul kepala saya dengan tutup panci," ujar nenek Li.
Itu terjadi ketika Li berusaha menyelamatkan diri dengan lari ke rumah
kakeknya untuk mendapat perlindungan dari neneknya. Jika begitu, Yang
akan mengejar dan memukuli gadis itu lagi dan lagi. Si nenek tidak dapat
menjelaskan mengapa putranya begitu kasar.
Sebenarnya, warga desa telah mengadukan Yang ke polisi karena
mencelupkan kepala putrinya di air mendidih pada Oktober tahun silam.
Namun, kepada polisi, Yang beradalih melakukan itu untuk mematikan kutu
di rambut putrinya. Kala itu polisi memerintah Yang untuk membawa
putrinya ke rumah sakit, namun tidak meng
Polisi mempertanyakan Yang, yang mengklaim bahwa ia telah menempatkan
kepalanya ke dalam panci air mendidih dalam upaya untuk menyingkirkan
dia kutu. Polisi telah memerintahkan Yang untuk membawanya ke rumah
sakit, namun perintah itu tidak dijalankan.
Hingga kini, ibu Li belum dapat dikonfirmasi.
Kini, Xiao Li dirawat di rumah sakit. Semua biaya perawatan telah
ditanggung oleh otoritas lokal dan berada dalam program perawatan
psikologis ekstensif.
Chen Yuefang, pejabat pemerintah setempat, mengatakan mereka sekarang
sedang mencari wali untuk menjaga Xiao Li setelah keluar dari rumah
sakit karena kakek dan neneknya terlalu tua untuk melakukannya.
Chen juga berjanji akan memperhatikan semua anak di kotanya agar insiden yang sama tidak berulang.
http://www.lintas.me/