Sudah pasti hal ini akan memicu kontroversi. Para peneliti di Jepang sedang mengembangkan sebuah penelitian dimana organ-organ vital pada manusia seperti misalnya ginjal, hati, dan lain-lain dihasilkan dari rahim hewan. Memang terdengar tak lazim, tapi inilah yang sedang dikembangkan di Jepang. Kini, mereka sedang mengurus izin untuk melakukan percobaan yang dapat membuktikan bahwa organ tubuh manusia bisa 'diciptakan' melalui rahim hewan.
Para ilmuwan ingin memperkenalkan sel induk manusia dari embrio hewan untuk menciptakan embrio chimeric di mana mereka dapat memasukkan sel induk manusia ke rahim hewan. Embrio chimeric bertujuan agar ketika hewan tersebut dewasa, organ vital seperti ginjal dan hatinya bisa berfungsi bagi manusia. Dengan demikian organ itu dapat ditransplantasi untuk orang yang membutuhkan.
"Peneliti akan mempelajari lebih lanjut apakah percobaan ini bertentangan dengan etika dan masalah martabat manusia atau tidak," kata salah satu pejabat pemerintah setempat dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para ilmuwan, jurnalis, dan ahli hukum.
"Saat ini pemerintah memperbolehkan peneliti untuk melakukan embrio chimeric di tabung tes laboratorium hingga dua minggu, tetapi mereka dilarang menaruh embrio itu ke rahim hewan," tambah pejabat tersebut.
Rekomendasi dilaksanakannya penelitian ini diperkirakan akan rampung sekitar akhir bulan Juni lalu dikirimkan ke Komite Kementerian Pendidikan agar disusun pedoman batas-batas etika penelitian ini. bagusnya, masyarakat Jepang pun menyambut baik penelitian ini.
Pada percobaan yang diusulkan, ketua tim peneliti, Hiromitsu Nakauchi dari University of Tokyo ingin menanam chimeric embrio yang dibuat dari telur babi dan sel induced pluripotent stem (iPS) manusia, ke dalam rahim babi. Stem sel adalah sel-sel bayi yang bisa tumbuh menjadi semua bagian tubuh.
Hingga penemuan sel iPS beberapa tahun lalu, satu-satunya cara untuk mendapat sel induk adalah mengambilnya dari embrio manusia. Hal ini sangat kontroversial karena bersifat menghancurkan embrio, apalagi jika dilihat dari sisi agama. Sampai pada tahun 2006, Shinya Yamanaka dari University of Tokyo berhasil membuat sel induk dari kulit.
Layaknya sel-sel induk embrio, sel iPS juga bisa berkembang menjadi sel apapun di dalam tubuh asal sumber bahannya telah tersedia. "Kita akan lihat hasilnya, jika berhasil, maka percobaan ini dikaji hanaya dalam waktu kurang dari lima tahun," kata Nakauchi.
Awal tahun ini, Nakauchi dan timnya berhasil mendapatkan seekor babi putih, yang telah diubah secara genetik sehingga tidak mengembangkan pankreas sendiri, melainkan untuk menghasilkan pankreas babi hitam.
"Babi memiliki organ yang mirip dengan manusia, baik dari segi ukuran dan bentuk. Kami juga sudah lama memanfaatkan babi untuk mengobati penyakit manusia,"kata Nakauchi.
Ia juga mencatat bahwa insulin babi telah digunakan untuk mengobati penderita diabetes sedangkan katup jantung babi dan pankreasnya telah berhasil ditransplantasikan ke manusia. "Jadi organ tubuh babi dianggap bisa diterima tubuh manusia," imbuhnya.
Para ilmuwan ingin memperkenalkan sel induk manusia dari embrio hewan untuk menciptakan embrio chimeric di mana mereka dapat memasukkan sel induk manusia ke rahim hewan. Embrio chimeric bertujuan agar ketika hewan tersebut dewasa, organ vital seperti ginjal dan hatinya bisa berfungsi bagi manusia. Dengan demikian organ itu dapat ditransplantasi untuk orang yang membutuhkan.
"Peneliti akan mempelajari lebih lanjut apakah percobaan ini bertentangan dengan etika dan masalah martabat manusia atau tidak," kata salah satu pejabat pemerintah setempat dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh para ilmuwan, jurnalis, dan ahli hukum.
"Saat ini pemerintah memperbolehkan peneliti untuk melakukan embrio chimeric di tabung tes laboratorium hingga dua minggu, tetapi mereka dilarang menaruh embrio itu ke rahim hewan," tambah pejabat tersebut.
Rekomendasi dilaksanakannya penelitian ini diperkirakan akan rampung sekitar akhir bulan Juni lalu dikirimkan ke Komite Kementerian Pendidikan agar disusun pedoman batas-batas etika penelitian ini. bagusnya, masyarakat Jepang pun menyambut baik penelitian ini.
Pada percobaan yang diusulkan, ketua tim peneliti, Hiromitsu Nakauchi dari University of Tokyo ingin menanam chimeric embrio yang dibuat dari telur babi dan sel induced pluripotent stem (iPS) manusia, ke dalam rahim babi. Stem sel adalah sel-sel bayi yang bisa tumbuh menjadi semua bagian tubuh.
Hingga penemuan sel iPS beberapa tahun lalu, satu-satunya cara untuk mendapat sel induk adalah mengambilnya dari embrio manusia. Hal ini sangat kontroversial karena bersifat menghancurkan embrio, apalagi jika dilihat dari sisi agama. Sampai pada tahun 2006, Shinya Yamanaka dari University of Tokyo berhasil membuat sel induk dari kulit.
Layaknya sel-sel induk embrio, sel iPS juga bisa berkembang menjadi sel apapun di dalam tubuh asal sumber bahannya telah tersedia. "Kita akan lihat hasilnya, jika berhasil, maka percobaan ini dikaji hanaya dalam waktu kurang dari lima tahun," kata Nakauchi.
Awal tahun ini, Nakauchi dan timnya berhasil mendapatkan seekor babi putih, yang telah diubah secara genetik sehingga tidak mengembangkan pankreas sendiri, melainkan untuk menghasilkan pankreas babi hitam.
"Babi memiliki organ yang mirip dengan manusia, baik dari segi ukuran dan bentuk. Kami juga sudah lama memanfaatkan babi untuk mengobati penyakit manusia,"kata Nakauchi.
Ia juga mencatat bahwa insulin babi telah digunakan untuk mengobati penderita diabetes sedangkan katup jantung babi dan pankreasnya telah berhasil ditransplantasikan ke manusia. "Jadi organ tubuh babi dianggap bisa diterima tubuh manusia," imbuhnya.
Sungguh sebuah penelitian yang benar-benar kontroversial dan menentang etika walau dilakukan untuk maksud baik
(Japan Times)