UNIK

Translate

Trik Membuat Box Subwoofer Sederhana untuk Mobil



Membuat box subwoofer yang simpel kelihatannya rumit jika tidak didukung dengan mentor yang berpengalaman di bidang car audio. Tetapi pendapat itu hanya sebagai asumsi negatif saja, karena sebenarnya membuat box subwoofer yang simpel itu mudah, hanya perlu ketepatan dan alat-alat pendukung yang memadai.

Untuk membuat box subwoofer sederhana, diperlukan beberapa alat bantu yang wajib ada agar proses pengerjaannya tidak mengalami masalah-masalah teknis yang fatal, sehingga mengakibatkan hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan tema yang akan digagas.

1.  Alat potong


Proses penggunaanya mungkin Anda sudah mengetahui dengan kinerja mesin ini,  fungsinya sudah kelihatan untuk memotong benda-benda dari kayu, penggunaan alat ini harus hati-hati, karena salah jalur bisa melukai bagian tubuh Anda.

2. Mesin gerinda

Mesin gerinda fungsinya supaya bisa menghaluskan tepi bahan kayu yang akan dipotong untuk membuat box subwoofer.

3. Paku


Walaupun terlihat sepele, benda yang satu ini mempunyai peranan yang dibutuhkan dalam pengerjaan box subwoofer, karena untuk menyambungkan setiap bahan kayu yang akan dirangkai menjadi sebuah box yang sederhana, diperlukan penyambung yang kuat.

4. Papan MDF


Inilah bahan utama yang dibutuhkan untuk pengerjaan box subwwofer, karena MDF menurut Rochim installer Car Audio Specialist Kemayoran Jakarta ini dapat menghasilkan suara yang bagus dibandingkan bahan baku lainnya.

Proses pengerjaan

Dalam mengerjakan box subwoofer yang sederhana memerlukan ketelitian yang serius, karena ketika kita meleset dalam penghitungan untuk ukuran box, akan mempengaruhi suara yang akan dihasilkan pada komponen subwoofer yang akan disematkan di dalam mobil.

Menurut Rochim, untuk menghitung tepatnya ukuran box ada rumus sederhana agar ketepatannya akurat, yaitu panjang x lebar x tinggi papan box. 

Setelah mendapatkan hasil dari rumus tadi hasilnya masih satuan cm³ jika Anda mengukur dengan satuan cm. Sedangkan di spesifikasi box untuk subwoofer biasanya data yang tertera satuannya sudah memakai cu/ft. 

Sehingga untuk mencari satuan itu hasil dari volume tadi di convert ke cu/ft dengan cara hasil dari volume dengan satuan cm³ diubah ke satuan dm³, karena menurut aturan baku satuan volume 1 dm³ sama dengan satu liter. 

Nah, hasil akhir dari satuan liter hasilnya di kalikan dengan 0,00035,  maka akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan box yang akan dibuat dengan satuan cu/ft.

"Rumus ini adalah acuan dasar dalam membuat box subwoofer standar," ungkap Rochim. Dia juga berpendapat hasil yang didapat akan menyesuaikan box yang telah diukur tadi, dan bentuknya bisa variatif, antara kubus, persegi panjang, segi lima maupun bentuk lainnya.

Sebagai ilustrasi, misalnya kita membuat box subwoofer dengan ukuran panjang 39,5 cm x  lebar 37 cm x  tinggi 30 cm, hasil yang di dapat adalah 43.845 cm³. 

Setelah diubah ke satuan dm³ menjadi 4384,5 dm³, untuk mencari satuan liter sudah diketahui, karena menurut aturan baku hitungan volume 1 liter sama dengan 1 dm³. 

Sehingga jika sudah diketahui hasil liter yang didapat kemudian dikalikan dengan 0,00035 untuk mengetahui satuan cu/ft, jadi 4384,5 x 0,00035 dan mendapatkan hasil sebesar 1,534 cu/ft. sehingga box subwoofer ini memiliki 1,534 cu/ft untuk volume boxnya.

Setelah mengetahui hasil menghitung isi box, barulah kita mulai mengerjakan proses pembuatan box sederhana dengan memotong dan merangkai bahan kayu MDF.  

Papan MDF dipotong dengan ukuran yang disesuaikan dengan besarnya box yang akan dibuat. 

Untuk box sederhana biasanya menggunakan system box yang berjenis sealed, bentuk box sealed tidak besar dan tidak berlebihan memakan tempat, sehingga pengerjaannya mudah dilakukan bagi siapa saja.

Tips yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan box sederhana ini yaitu jangan menyalahi ukuran box dari proses penghitungan yang dipaparkan tadi, karena bila kelebihan mengukur mengakibatkan suara yang dikeluarkan subwoofer dengan menggunakan box ini tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Tertarik? Selamat mencoba.




GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini
www.facebook.com/kokeykhia

Kompresor AC Eks Singapura Hanya Rp 1,1 Juta!



Parts limbahan kompresor asal Singapura ini menjadi peranti alternatif di Purwokerto. Maklum saja, bila kompresor rusak bisa berakibat tidak dinginnya ruang kabin dan menambah berat kinerja mesin yang berujung pada pemborosan.

Nah, untuk penggantian kompresor limbahan Singapura dipatok harga Rp 1,1 juta, dan untuk yang Sanden seharga Rp 950 ribu. Sedangkan untuk membersihkan evaporator mobil lawas dikenakan biaya Rp 65 ribu. Sedangkan untuk mobil berusia muda (2010 ke atas), biayanya Rp 175 ribu, karena pembongkaran dashboard lebih rumit.

“Kami juga memberikan garansi selama 2 bulan untuk evaporator dan 6 bulan untuk penggantian kompresor,” papar Husain selaku karyawan di Via AC Mobil. Tertarik? Bawa saja mobil Anda ke Jl. Gerilya Timur (seberang ruko Mobil 888), Purwokerto, atau bisa menghubungi Husein di 0813-26163886. (mobil.otomotifnet.com)




GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini
www.facebook.com/kokeykhia

Kenapa Avanza Bisa Lebih Laku dari Xenia?


Tidak ada yang menyangkal, Avanza Xenia merupakan duet maut yang fenomenal, yang sejak peluncurannya sampai sekarang sudah terjual lebih dari 1 juta unit. Tapi kenapa Avanza selalu lebih laku dari Xenia?

Coba kita lihat catatan penjualan kedua merek ini. Secara total di pasar domestik tanah air, Avanza dan Xenia sudah terjual lebih dari 1 juta unit tersebut, komposisinya 600 ribu diantaranya adalah Avanza, sedangkan Xenia dikisaran 300 ribuan.

Dari segi penjatahan produksi pun, meskipun yang memproduksi kedua mobil ini adalah Astra Daihatsu Motor, namun secara total produksi perbulan yang mencapai 20 ribu unit, Xenia hanya kejatahan 6.500 unit saja, sisanya dihabiskan Avanza.

Berarti memang komposisinya satu banding dua, sebagaimana dikatakan CEO PT AI-DSO, Soeparno Djasmin. "Memang pengaturan kesepakatan tentang regulasi kolaborasi dua produk ini seperti itu. Xenia Avanza itu sekitar 1 banding 2," ujarnya.

Jadi, lanjut pria yang akrab disapa Abong ini, fenomena Avanza lebih laku dibandingkan Xenia bukan karena permasalahan strategi marketing ataupun kemampuan menjual dua perusahaan yang berbeda.

"Lebih kepada pengaturan komposisi, jadi bukan karena kemampuan menjual kita yang kurang," bela Abong.

Itu kenapa, Avanza biar bagaimanapun, akan selalu lebih laku daripada Xenia, karena dari segi penjatahan produksi pun, mobil bermerek Toyota ini lebih banyak hampir dua kali lipat dari Xenia.(mobil.otomotifnet.com)


GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com
 ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Konsumen Avanza Xenia Gak Butuh Fitur ABS dan Airbag


Ada yang menarik dari kehadiran dari duet maut All New Avanza dan Xenia. Meskipun menjadi mobil paling laris, kedua mobil ini kerap dihantui soal keselamatan, karena banyaknya kasus kecelakaan yang kebetulan menggunakan mobil Avanza dan Xenia.

Nah, jadi timbul pertanyaan kan, apa yang kini dilakukan kedua perusahaan Toyota dan Daihatsu ketika menawarkan All New Avanza dan Xenia, terutama soal keamanan dari mobil kembar ini?

"Kita tetap fokus pada keselamatan dari mobil ini. Itu sudah merupakan hal yang wajib, selain kenyamanan itu sendiri," jawab Direktur Marketing Toyota Astra MOtor, Joko Trisanyoto.

Jadi, beberapa fitur keselamatan yang sifatnya antisipasi, sudah disematkan pada Avanza dan Xenia terbaru ini. Semisal, teknologi GOA Body pada Avanza dan TAF Body pada Xenia, keduanya berfungsi menyerap getaran lebih saat terjadi kecelakaan.

"Belum lagi detail lain seperti lampu yang sudah lebih jelas, handling yang lebih stabil. Dan ini sudah teruji dengan baik di Jepang," tambah Joko.

Namun, biar bagaimanapun, fitur keselamatan yang saat ini sudah lumrah seperti rem ABS dan Airbags, tidak terdapat pada mobil kembar ini. (Sebagai catatan, hanya Avanza Veloz yang disematkan ABS)

Soal ini, giliran Direktur MArketing Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra yang menjawabnya. Ia mengatakan, kedua fitur tersebut belum terlalu diperlukan untuk kondisi jalan raya di Indonesia.

"Konsumen kami masih belum membutuhkan rem ABS dan Airbags. Belum lagi, ini sangat mahal harganya buat mereka. Kalau ditambahkan bisa mempengaruhi harga jual. Jadi memang belum perlu," papar Amelia.

Namun, Amelia menjanjikan, semua standar keamanan global yang wajib di terapkan pada kedua mobil kembar ini, sudah diterapkan dan teruji dengan baik. Sedangkan sisanya, dianggap hanya sebagai pelengkap dan opsional saja. (mobil.otomotifnet.com)



GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...