Sepatu tumbuh menjadi bagian gaya hidup. Orang tak lagi
mengenakannya sekadar alas kaki, tapi juga sebagai penunjang penampilan,
bahkan menunjukkan kelas sosialnya.
Christian Louboutin menangkap pemikiran itu dengan merancang sepatu bertumit tinggi (high heels). Ia mengedepankan desain bercita rasa tinggi yang menggugah selera belanja para wanita di dunia.
Baginya, high heels tak hanya membuat kaki terkesan lebih jenjang dan tubuh lebih langsing, tapi memiliki efek yang jauh lebih kuat: meningkatkan libido wanita.
Ia menceritakan pertemuannya dengan seorang akademisi wanita Prancis kepada The Sunday Times, "Dia (akademisi itu) mengatakan yang membuat high heels terkesan sensual adalah lengkungan kaki yang tercipta. Posisi tersebut sama dengan posisi wanita ketika orgasme."
Menurutnya, memakai high heels menempatkan tubuh dalam situasi terjadinya kenikmatan bercinta. "Menempatkan kaki Anda di high heels, Anda telah menempatkan diri Anda pada situasi orgasme," ujarnya seperti dikuti dari Daily Mail.
Meski pemakaian high heels kerap memunculkan rasa sakit, ia yakin banyak wanita tetap rela menghamburkan uangnya untuk sepasang high heels cantik. "High heels memiliki unsur menggoda wanita, yang mungkin tidak akan bekerja untuk pria," ujarnya.
Louboutin tak omong kosong. Lebih 20 tahun merancang high heels, ia tentu sangat paham kebutuhan dan keinginan wanita.
Dengan sol merah yang menjadi ciri khasnya, Louboutin telah menjual sedikitnya 600 ribu pasang sepatu ke seluruh penjuru dunia. Karyanya digilai wanita, termasuk para selebritas seperti penulis Danielle Steele yang dikabarkan memiliki 6.000 pasang dan Blake Lively yang bisa membeli 40 pasang sepatu sekali belanja.
Victoria Beckham bahkan enggan menanggalkan sepatu Louboutin kesayangannya selama hamil, meski sempat mengalami sakit punggung.
Fenomena itu memperkuat keyakinan Louboutin terkait hasrat wanita terhadap high heels. Ia membaca sikap istri David Beckham sebagai isyarat yang memperlihatkan karakter diri. Dengan sepatunya, Victoria seperti ingin berkata, "Ini aku."
"Dia tidak terlihat seperti tikus pemalu yang siap bersembunyi ketika hamil. Dia memiliki rasa percaya diri yang kuat untuk menjadi pusat perhatian," ujar Louboutin.
High heels dapat membuat penampilan seorang wanita terlihat seksi, memesona, cerdas, dan bahkan genit. Hal inilah yang tidak terdapat pada sepatu pria karena sepatu pria tidak bermain dengan karakter batin seseorang.
"Sepatu pria hanya mengisyaratkan unsur elegan atau kemakmuran. Tidak memancarakan apa yang dirasa pemakainya. Itulah mengapa wanita tetap menyukai menggunakan sepatu yang menyakitkan," ujarnya.
GABUNG Halaman Facebook saya
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini