UNIK

Translate

[NGAKAK] Penjambret Malaysia ini Buang Air Besar Saat Digiring Polisi

Unic29 - Penjambret
Seorang penjambret di Malaysia tertangkap warga setelah berhasil menjambret sebuah tas yang berisi 18 ribu ringgit atau sekitar Rp 53 juta. Parahnya, pria ini mendadak buang air besar di celana ketika hendak digiring ke penjara oleh polisi. Duh!

Diberitakan oleh media Malaysia, The Star,, pria berusia 27 tahun ini berhasil menjambret tas milik seorang pria yang merupakan staf media lokal, Sin Chew Daily, pada Senin waktu setempat. Saat itu, korban yang berusia 49 tahun ini tengah memarkir motornya di kawasan Bertam Lane.
Dilansir detik, Dengan cepat, pelaku menyambar tas korban dan kemudian berusaha kabur dengan berlari sekuat tenaga di kawasan ramai Penang Road. Korban yang menyadari tasnya dijambret, berteriak minta tolong. Sejumlah pejalan kaki yang menyadari, berusaha mengejar pelaku hingga ke wilayah Lebuh Tek Soon. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap oleh warga dan sempat dipukuli. Namun polisi segera tiba di lokasi dan membawa pelaku untuk ditahan.
“Kamu akan mendekam di penjara setelah ini,” tutur seorang polisi kepada pelaku.
Namun polisi yang menggiring pelaku tiba-tiba mencium bau busuk dan tak tahan untuk menutup hidung mereka. Ternyata, pelaku yang sangat ketakutan karena hendak dipenjara, hilang kendali dan tak sanggup menahan buang air besar di celananya. Eugh…
Tapi, tetap saja polisi menggiringnya ke penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepolisian setempat menyebutkan, pelaku dijerat pasal pencurian berdasarkan UU Pidana Pasal 379. Sementara tas dan uang milik korban telah dikembalikan.
Kepala Kepolisian George Town, Gan Kong Meng memuji tindakan warga yang berhasil membekuk pelaku. Namun dia mengimbau agar warga tidak terbawa emosi untuk main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan.
http://www.menjelma.com/

Hebat! Kakek Berumur 100 Tahun Ini Ototnya Seperti Ade Rai

Ada yang kenal dengan kakek kelahiran Bengali, India pada 17 Maret 1913 ini? Dia adalah Monohar Aich, seorang (mantan) binaragawan yang pernah menyabet gelar Mr. Universe (gelar juara dunia binaraga) pada tahun 1952.

Pose Monohar Aich saat menjadi Mr. Universe 1952

Sebagai catatan, aktor Hollywood yang kini menjadi gubernur negara bagian California, Arnold Schwarzenegger yang juga pernah menyabet gelar Mr. Universe pada tahun 1967 dan sempat menjadi rival dengan Monohar Aich ini.


Kakek uzur ini memamerkan otot-otot bajanya yang masih tetap lestari

Di masa tuanya, pada usianya yang kini sudah 100 tahun, Monohar Aich masih giat berlatih beban sehingga badannya masih berotot. Latihan beban diusianya sekarang masih bukan masalah besar baginya. Hebat!

Monohan memamerkan pose Mr. Universenya sewaktu muda di gymnasiumnya

Gymnasiumnya yang sederhana ini menjadi tempat berlatih binaraga bagi anak muda tetangganya 

Sungguh luar biasa, disaat orang seusianya sudah tidak berdaya melawan usia, tetapi kakek tua ini masih segar bugar seolah-olah waktu tak mampu mengalahkannya.
(Daily Mail, IB Times)

http://www.memobee.com/

Identitas Para Pelacur Ilegal Di Las Vegas Dipublikasikan Oleh Media Massa

Kota Las Vegas yang terletak di negara bagian Nevada, Amerika Serikat  telah sejak lama dikenal dengan segala macam kehidupan malamnya, baik yang legal maupun yang ilegal. Semuanya ada disana mulai dari perjudian, obat bius, sampai pelacuran.

Las Vegas memang identik dengan gaya hidup kelas atas. Banyak kasino-kasino disana yang memberikan layanan kelas satu kepada para pengunjungnya, khususnya para penjudi kelas atas. Siapapun bisa berjudi disana, namun para penjudi kelas teri hanya bisa gigit jari karena hanya penjudi yang membawa banyak modal lah yang akan dilayani lebih baik.

Gemerlapnya (industri perjudian) Las Vegas ini menjadi "gula-gula" bagi siapapun yang ingin mengais rezeki dengan mudah disana. Banyak "industri" yang menyokong industri perjudian disana, khususnya industri pelacuran. Bukan rahasia lagi kalau perjudian juga lekat dengan yang namanya pelacuran.

Banyak yang mengiira para pelacur yang beroperasi di Las Vegas adalah semuanya pelacur kelas atas dan (tentu saja) cantik-cantik, serta semuanya legal. Kalau Anda berpikir demikian, maka Anda keliru.

Sebab, kebanyakan pelacuran yang beroperasi di Las Vegas adalah ilegal (walaupun Amerika Serikat adalah negara bebas). Hal ini terjadi dan sudah menjadi rahasia umum bahwa negara bagian Nevada menerapkan pajak yang besar bagi industri, tak terkecuali pelacuran. Itulah mengapa para pelacur banyak yang beroperasi ilegal dengan mangkal di pinggir jala-jalan atau dekat pintu masuk kasino atau hotel.

Nah, kepolisian Las Vegas sempat mempublikasikan identitas para pelacur ilegal yang beroperasi disana. Mungkin maksudnya untuk menimbulkan efek jera agar mereka tobat atau setidaknya jangan beroperasi secara ilegal.









Kebanyakan dari para pelacur ilegal yang beroperasi di Las Vegas adalah keturunan Hispanik (golongan yang menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa leluhurnya) dan umumnya mereka adalah golongan masyarakat kelas bawah.

Tidak semua yang berkaitan dengan Las Vegas adalah gemerlapan. Banyak "dunia hitam" yang beroperasi disana.
(The Vine, VH1)

http://www.memobee.com/

Yakuza Menyerbu Indonesia




(dok/AP Photo)
Kalau diperkirakan, sekarang ada sekitar 50 Yakuza yang melakukan kegiatan di Indonesia.

Makin ketatnya peraturan mengenai sindikat kejahatan di Jepang membuat banyak anggota geng Yakuza menyebar ke berbagai negara lain.
 
Indonesia menjadi salah satu incaran, mengingat lemahnya penegakan hukum. Tapi kalau mau berpikir sehat, lebih baik tidak terlibat sama sekali dengan kelompok yang sumber penghasilannya dari berbagai unsur kejahatan ini.

“Kalau diperkirakan, sekarang ada sekitar 50 Yakuza yang melakukan kegiatan di Indonesia,” papar Richard Susilo, pengamat masalah Yakuza di Indonesia.

Richard yang bertandang ke harian Sinar Harapan, Senin (12/3), memaparkan, para Yakuza tersebut bisa melakukan kegiatan apa saja di Indonesia.
 
Namun, yang paling dominan mereka terjun di bisnis kontraktor. Selain itu, mereka juga terlibat dalam bisnis investasi dan finansial, klub malam dan hiburan, perjudian, pornografi, dan narkoba.

Mereka bisa menyelusup dengan berbagai cara. Namun, biasanya enggan memiliki surat investor Penanaman Modal Asing (PMA).
 
Sebaliknya, mereka memilih untuk menggunakan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Caranya dengan menikahi orang setempat. Dengan demikian, alur transaksi uang tidak melalui rekening orang yang bersangkutan langsung.

Menurut Richard, perputaran uang bisnis Yakuza ini sangat luar biasa. Dari berbagai situs yang ada, diberitakan untuk gaji seorang pemimpin kelompok Yakuza bisa mencapai nilai US$ 1 juta per bulan.
 
Belum lagi pembagian keuntungan untuk para anggota. Maka pantas bila mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda dipecaya pernah menerima dana 2 juta yen, atau sekitar Rp 221 miliar dari para Yakuza tersebut.

Bagaimana tidak, kalau tiap perusahaan yang dibantu operasionalisasinya oleh Yakuza, setidaknya kini ada ribuan perusahaan Jepang yang terjerat oleh Yakuza, dan paling tidak memberikan upeti 40 juta yen, atau sekitar 4,6 miliar.
 
Belum lagi dari bisnis perjudian, yang setiap hari mungkin bisa dapat 100 juta yen atau sekitar Rp 11, 7 miliar (kurs Rp 117 per yen) hasil setoran berbagai pihak. Saat ini, aset Yakuza mencapai 1,3 triliun yen.
Makin Sulit

Namun, putaran uang tersebut menjadi makin sulit setelah pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang (UU) mengenai Sindikat Kejahatan.
 
Salah satunya adalah kewajiban denda bagi pemimpin kelompok, bila salah satu anggota kelompok terlibat kegiatan kriminal. Hanya, peraturan itu kini sudah bisa disiasati dengan cara mengeluarkan surat pengunduran diri sebagai anggota kelompok Yakuza, sebelum kejadian kriminal berlangsung.

Selain itu, pemerintah Jepang juga mengetatkan informasi mengenai transaksi senilai lebih dari 1 juta yen sehingga banyak transaksi pencucian uang dari kelompok ini menjadi makin sulit. Lalu bagaimana cara untuk memutihkan uang-uang kotor tersebut? Salah satu cara melalui opsi investasi.
 
Di Indonesia, kedatangan seorang investor bisa jadi bak seorang dewa. Indikasinya kebanyakan anggota Yakuza datang dan mencuci uang di Indonesia dengan berinvestasi di berbagai sektor bisnis, termasuk pertambangan, kehutanan, klub malam, atau lainnya.

Untuk menelusuri berbagai hal mengenai Yakuza, baik di Jepang maupun internasional, termasuk Indonesia, Richard juga telah meluncurkan situs internet bernama www.yakuza.in.
 
Dalam situs tersebut dijelaskan berbagai hal mengenai kelompok Yakuza, mulai dari sejarah hingga sepak terjang yang telah dilakukan. Repotnya, kalau sudah terbelit masalah dengan Yakuza ini, nyawa bisa menjadi taruhannya.

Ada banyak cara yang kemudian diberikan Richard, untuk tidak terlibat dalam bisnis bersama para Yakuza ini. Termasuk dengan menjauhi diri dengan mereka, ketika kita menerima info keberadaan dia sebagai salah satu anggota Yakuza. Bisa juga dengan segera memutus hubungan bisnis secepatnya, sebelum terlambat.

“Tapi jangan bayangkan mereka seperti preman di Indonesia. Kebanyakan mereka berpakaian rapi dan berpikiran maju. Bila ada masalah, mereka tidak akan menyasar langsung ke kelompok preman tertentu yang membuat kekacauan, melainkan membayar preman lain sebagai lawan,” katanya.
 
Hal itu dilakukan mereka karena tidak mau mengotori tangan. Lalu mereka juga tahu orang di Indonesia bisa dibayar murah untuk melakukan apa saja. Tapi kalau dipikir, seperti pemeras yang diperas lagi.
Sumber : Sinar Harapan
 
shnews.co
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...