Seorang siswi SMP di Tasikmalaya, sebut saja Bunga (14), mengadukan nasibnya ke Polres Tasikmalaya.
Bunga mengaku telah dinodai tiga siswa SMK, serta seorang pemuda putus sekolah, di sebuah rumah kosong di Kecamatan Cigalontang.
Setelah
mendapat pengaduan Bunga, polisi dalam tempo dua hari membekuk tiga
tersangka, yakni TH (16), pemuda putus sekolah; TI (17); dan FI (16),
keduanya siswa SMK. Sedangkan tersangka lainnya, AR (16) yang juga
berstatus siswa SMK, masih diburu polisi.
Rohayati (53), kerabat
korban saat ditemui di rumahnya di kawasan Singaparna, Sabtu (2/3/2013)
menuturkan, kasus terbongkar setelah pihak keluarga curiga atas perilaku
Bunga yang berubah jadi pemurung.
"Bunga adalah anak yatim, dan selama ini ia tinggal bersama kami, karena ibu kandungnya jadi TKW di Malaysia," ujarnya.
Setelah
didesak, Bunga akhirnya mengaku bahwa empat remaja telah menodainya
pada Selasa (26/2/2013) malam, di sebuah rumah di Cigalontang.
"Dia
awalnya diajak main teman perempuannya pada Selasa sore. Tapi, ternyata
dibawa ke Cigalontang, dan terjadilah aksi tersebut," ungkap Rohayati.
Menurut
pengakuan Bunga kepada polisi, sebelum ke Cigalontang, ia bersama teman
perempuan serta pacar temannya, bermain-main di sekitar kompleks
perkantoran Pemkab Tasikmalaya hingga malam hari.
Setelah itu,
mereka berangkat ke Cigalontang, dan di sana ternyata rumah dalam
kondisi kosong. Tak lama, muncul empat pemuda. Mereka kemudian bersenda
gurau. Kemudian, Bunga ditawari minuman keras (miras). Awalnya Bunga
menolak, tapi karena terbujuk rayu, ia akhirnya menenggaknya.
Bunga
pun sebelumnya sempat melihat ada obat yang dimasukkan ke dalam gelas
berisi miras. Korban kemudian merasakan pusing dan akhirnya tak sadarkan
diri.
Begitu siuman kembali, korban mendapati tubuhnya sudah
terlentang di ranjang kamar, dan kedua tangannya dipegang para
tersangka.
Saat itulah, Bunga menyadari sedang diperkosa
bergiliran. Setelah itu, ia diancam untuk tidak berbicara. Esok harinya,
Bunga diantar pulang. Rohayati meminta polisi mengusut tuntas kasus
yang menimpa Bunga. Ia meminta agar para pelaku dihukum
seberat-beratnya.
"Kasihan Bunga. Selain anak yatim, ia juga
ditinggal ibu kandungnya yang menjadi TKW di Malaysia. Kami belum
mengabari kejadian ini karena masih bingung," tuturnya.
FI, salah satu tersangka yang ditemui di sela pemeriksaan petugas, mengaku ia bersama ketiga temannya telah menodai Bunga.
FI
mengaku melakukan itu karena tergiur oleh kemolekan tubuh korban.
Hingga Minggu (3/3/2013), polisi masih terus mengusut kasus tersebut,
termasuk memburu AR, tersangka lainnya yang masih buron. (*)
http://www.menjelma.com/