Mbak Ani. Perempuan asli Indonesia dikabarkan bekerja sebagai
pembantu rumah tangga alias pelayan di rumah vokalis Maroon 5, Adam
Levine. Sontak berbagai kicauan pun bermunculan di situs jejaring
sosial, Twitter.
Kabar Ani yang bekerja di rumah Adam dilansir oleh akun Twitter
@Maroon5INDO. Akun tersebut menuliskan "Namanya: Mbak Ani. Pekerjaan:
domestic worker Adam Levine. Orang Indonesia asli!".
Kicauan @Maroon5INDO itu dilengkapi dengan foto Mbak Ani bersama Adam
di pantry dapur. Keduanya terlihat akrab dan kompak memakai kemeja
bermotif kotak-kotak.
Melihat foto keakraban Mbak Ani dan Adam tersebut, sejumlah pengguna
Tiwtter pun gatal berkicau. Sebut saja akun @goestyong yang menuliskan
"Si Mbak Ani itu agennya apa dah, bisa sampe jadi ART-nya Mas Adam
Levine. Gw jadi kepikiran berubah profesi nih".
Tidak ketinggalan @DjARZILLA yang berkicau dengan logat Jawa-nya,
"Enek sing ngomong mbak Ani adalah wanita yg bruntung krn bs dkt dgn
Adam Levine. Lha po mbak Ani ne nggagas Maroon 5 kuwi opo?? Woo!"
Begitu juga @GizcaClaresta yang berkicau "How lucky u are mbak ani
walaupun cuma pembantu tapi kalo serumah sama adam levine sih.....".
Ada lagi, @yolanryan yang turut berkicau, "wahaha kocak baru tau si
Adam Levine punya mbak ani dari Indonesia. Jadi ciwek-ciwek indon juga
mau jadi pembantunyakah? God bless mbak ani!".
Satu lagi kicauan kocak dari @ferdi_ende. "Ternyata benar kalo
pembokatnya adam levine orang indonesia asli, bernama mbak ani,, nih
contoh TKW yg sukses di amrik " (ROL)
http://www.memobee.com/
Dua siswi SMA Muhammadiyah Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Dwi
Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti, meraih juara pertama tingkat
nasional pada ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013.
Dwi
Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti menghasilkan karya berupa parfum
pengharum ruangan yang dibuat dari kotoran sapi. Atas keberhasilannya,
keduanya mewakili Indonesia pada lomba International Environment Project Ilympiade (INEPO) 2013 di Istanbul, Turki, pada 17-20 Mei 2013.
Karya
dua siswa tersebut juga sudah diuji coba. Biaya untuk memproduksinya
cukup murah, yakni Rp 21 ribu bisa meghasilkan kemasan berisi 225
mililiter. Produk pengharum ruangan di pasaran Rp 39.900 untuk kemasan
275 gram. “Biayanya murah sekali,” kata Nailul pada saat memaparkan
karyanya di depan Bupati Lamongan Fadeli, di Guest House Pemerintah
Kabupaten Lamongan, Kamis, 7 Maret 2013.
Penggunaan kotoran sapi
sebagai bahan baku merujuk persyaratan panitia INEPO 2013. Ditekankan
agar bahan baku harus yang mudah ditemukan di semua negara. Persyaratan
tersebut mendukung karya Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti.
Sebab, Kabupaten Lamongan memiliki populasi sapi yang berlebih. Pada
2012 saja, populasi sapi mencapai 116.963 ekor. Kotorannya belum banyak
dimanfaatkan.
Rencananya, hasil karya kedua siswa tersebut akan
diajukan untuk mendapatkan hak paten di Direktorat Jenderal Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM. Pemerintah
Kabupaten Lamongan akan memfasilitasinya. “Ini karya yang langka,” ujar
juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni, kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2013.
Pada
ajang INEPO, Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti akan beradu
karya dengan peserta dari 50 negara. Di antaranya Kanada, Denmark,
Finlandia, Jerman, Italia, Portugal, Malaysia, Amerika Serikat, Rusia
dan Polandia.
http://www.memobee.com/
Keterbatasan fisik karena cacat mungkin dapat menghambat tetapi tidak
akan memupuskan cita-cita jika Anda mau berusaha. Seorang remaja di New
York, berhasil menjadi seorang penyiar radio meski dirinya lahir dengan
cacat fisik, yaitu tidak memiliki mata dan hidung.
Cassidy Hooper
kini berusia 16 tahun dan dirinya berhasil mewujudkan cita-citanya
sebagai penyiar radio di tengah kondisi fisik yang serba terbatas. Sejak
usia 11 tahun, Cassidy telah menjalani serangkaian prosedur cangkok
kulit dan operasi rekonstruksi wajah di Levine Children's Hospital di
Charlotte.
Kini Cassidy masih harus menjalani 3 operasi terakhir
yang akan dilakukan selama 2 sampai 3 minggu, dimana dokter meregangkan
kulit di atas tulang pipi dan melakukan cangkok tulang rawan dari bagian
tubuh lainnya.
Cassidy sangat gembira menyambut operasi tersebut karena dirinya
akan segera memiliki hidung yang nyata dan mampu berbafas dan mencium
bau dari hidung barunya. Selama ini dirinya bernapas melalui bantuan
alat yang disambungkan ke mulut.
Dokter tidak tahu mengapa
Cassidy lahir tanpa mata dan hidung, hal ini merupakan cacat lahir
langka yang mungkin terjadi selama 2 minggu pertama kehamilan.
"Jantung
dan otak Cassidy normal sejak lahir, hanya saja dirinya tidak memiliki
mata dan hidung" ungkap Susan Hooper(42), ibu dari Cassidy yang bekerja
sebagai guru TK, seperti ditulis ABC News, Rabu (6/3/2013).
Dr.
David Matthews, dokter bedah rekonstruktif yang menangani kasus Cassidy
menyatakan bahwa operasi harus dilakukan ketika Cassidy telah berhenti
tumbuh. Prosedur tersebut dilakukan dengan meregangkan kulit di atas
mulut, melebarkan wajah dan kemudian membuat celah pada tulang untuk
saluran napas.
Setelah operasi hidung Cassidy lengkap, Dr. David akan melakukan
operasi mata prostetik. Operasi pembentukan hidung tidak sesederhana
yang dibayangkan, karena tidak semudah menarik kulit wajah dan
membentuknya agar terlihat seperti hidung.
"Bagian dalam hidung
harus dibentuk dari jaringan lunak dan selaput lendir agar hidung dapat
berfungsi sebagai indra penciuman," terang Dr. Sherard A. Tatum III,
ahli bedah dan rekonstruksi wajah di Upstate Golisano Children's
Hospital di Syracuse, New York.
Jadi dokter mengambil langkah
demi langkah pendekatan seperti meletakkan membran yang menggunakan
kombinasi tulang dan tulang rawan dari tengkorak atau bagian lain dari
tubuh dan menutupinya lagi dengan kulit.
Meskipun terlahir dengan
kondisi fisik yang tidak sempurna, hal tersebut tidak membuat Cassidy
mengurungkan cita-citanya sebagai seorang jurnalis. Casdidy berhasil
lulus kuliah jalur khusus di bidang jurnalisme program studi penyiaran,
dengan kondisinya yang serba terbatas tersebut.
"Baru-baru ini,
seorang penyiar radio lokal menawarkan kepada saya untuk melakukan
siaran selama satu jam. Kesempatan itu langsung saya ambil dan hari itu
adalah hari pertama saya bekerja sebagai penyiar radio," kata Cassidy
penuh dengan rasa haru, karena dirinya berhasil mewujudkan cita-cita
meski kondisi fisiknya tidak sempurna.
http://www.menjelma.com