Ada apa dengan LEMARI ES ini....naaa inilah cara paling mudah bagi ibu-ibu dan bapa-bapa sekalian...
.
.
.
.
.
.
.
http://www.klikunic.com/2012/09/ada-apa-dengan-lemari-es-ini-gan.html
GABUNG Halaman Facebook saya Info Menarik KKK Blogger's Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini
Di masa lampau beberapa
negara masih memberlakukan hukuman mati yang super kejam. Seperti halnya yang
pernah terjadi di China pada Dinasti Manchu (1644-1912). Pemerintahan yang
berkuasa saat itu menerapkan hukuman mati paling kejam.
Hukuman mati tersebut disebut Ling Chi. Hukuman ini dilakukan dengan mengikat
terhukum pada sebuah tiang di depan umum, lalu bagian tubuhnya diiris satu per
satu selama tiga hari. Terhukum akan merasakan sakit yang luar biasa karena
bagian tubuhnya dipotong sedikit demi sedikit hingga tewas dalam tiga hari.
Selama tiga hari tersebut terhukum akan merasakan penderitaan yang sangat berat
akibat luka pada potongan potongan tubuhnya. Namun apabila dalam beberapa jam
si terhukum sudah mati, maka si algojo juga akan dihukum mati.
Begitu kejamnya hukuman ini membuat semua orang takut melakukan kejahatan.
Namun tidak semua kejahatan bisa diterapkan Ling Chi. Ling Chi hanya dikenakan
kepada mereka yang melakukan kejahatan berat seperti membunuh keluarga
kerajaan.
Saat ini beberapa negara seperti di Eropa sudah menghilangkan hukuman mati
dengan cara apapun. Namun sebagian negara masih mempertahankan hukuman mati
bagi penjahat kelas kakap. Hari ini 10 Oktober merupakan Hari Anti Hukuman Mati
Sedunia. Anda setuju dengan hukuman mati?
Sumber : http://www.wartague.com/2012/10/ini-hukuman-mati-paling-kejam-di-dunia.html
GABUNG Halaman Facebook saya Info Menarik KKK Blogger's Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini
Inilah
Saingan Baru Kopi Luwak : Kopi Gajah. Kopi luwak pernah disebut sebagai
kopi termahal di dunia. Per pound (satu pound sama dengan 0,45 kg),
kopi luwak dihargai sekitar 100 dollar AS-600 dollar AS. Namun,
kepopuleran kopi luwak kini mulai tergeser oleh kehadiran kopi jenis
lain di pasaran. Sebut saja namanya “kopi gajah”, meskipun kopi ini
punya nama komersial Black Ivory Coffee. Kopi
gajah ini dihasilkan melalui proses yang sama dengan kopi luwak.
Gajah-gajah yang hidup di Golden Triangle Asian Elephant Foundation,
sebuah program konservasi gajah di Thailand, diberi makan biji kopi.
Setelah biji kopi itu dicerna dan dikeluarkan melalui kotoran gajah,
para petani “memanen” kopi tersebut. Setelah itu kopi dibersihkan, dan
diproses menjadi kopi giling. Katanya
sih, kopi gajah ini memiliki aroma yang tak kalah dahsyat dibanding
kopi luwak. Aromanya campuran antara wangi bunga dan cokelat.
Citarasanya bak tingkatan dalam parfum, mengandung beberapa tahap.
Diawali dengan rasa cokelat susu, kacang, lalu tanah dengan semburat
rasa rempah dan redberry. Cita
rasa kopi gajah ini ada kaitannya dengan proses pencernaannya di perut
gajah. Selama dicerna, enzim dari gajah akan memecah protein kopi
tersebut. Nah, karena protein merupakan salah satu faktor utama yang
menyebabkan tingkat kepahitan pada kopi, makin sedikit proteinnya,
semakin memudar tingkat kepahitannya. Bagaimana soal harganya? Apakah kopi gajah ini juga lebih hebat daripada kopi luwak? Anda
pasti langsung shock jika memasuki kedai kopi di sana. Biji kopi gajah
ini dihargai 1.100 dollar AS per kilogram. Dengan harga tersebut, biji
kopi gajah ini resmi jadi kopi termahal di dunia saat ini. Namun, per
cangkirnya diperkirakan akan dihargai 50 dollar AS. Black
Ivory Coffee merupakan kopi olahan istimewa dari Anantara Hotel,
Resorts and Spa di Thailand. Menurut ABC News, 8 persen dari hasil
penjualan kopi ini akan disumbangkan untuk program konservasi gajah
tersebut. Selain di Anantara Resorts, kopi ini juga tersedia di wilayah
Golden Triangle, dan di empat resor di Maladewa. Harganya pun pantas
saja mahal. Soalnya, persediaan kopi ini sekarang hanya 50 kg. Kopi luwak dan kopi gajah bukan satu-satunya minuman yang dihasilkan dari kotoran binatang. Ini contoh-contoh lainnya:
Biji kopi yang dihasilkan dari kotoran rusa.
Beberapa jenis kelelawar juga menghasilkan kopi yang lezat.
Seorang
pengusaha China mengumumkan bahwa ia berencana menjual teh hijau
organik yang dihasilkan dari kotoran panda, dengan harga 200 dollar AS
secangkir.
Jakarta - Semangat berkurban di hari raya Idul Adha ternyata
dirasakan juga oleh Mak Yati (65), perempuan tua yang sehari-harinya
bekerja sebagai pemulung. Wanita yang sehari-harinya bekerja
mengumpulkan botol bekas itu menabung selama tiga tahun untuk berkurban
dua ekor kambing.
Mak Yati diketahui sering mengumpulkan botol bekas di sekitar wilayah
Tebet. Dia juga cukup sering berkunjung ke Masjid Al Ittihad yang ada
di wilayah Tebet Barat. Pengurus masjid itu juga mengenalnya.
"Saya sudah kenal Mak Yati 15 tahun, sejak tahun 1997. Pertama saya
baru kerja di masjid ini Mak Yati sudah wara-wiri mulung di sini," kata
pengurus masjid bernama Syaiful saat ditemui di Masjid Al Ittihad, Tebet
Barat, Jakarta, Jumat (26/10/2012).
Syaiful menuturkan pada Senin (22/10) malam, dengan menumpang bajaj,
Mak Yati membuat kaget pengurus masjid. Dia membawa dua ekor kambing
beserta rumputnya ke Masjid Al Ittihad untuk berkurban.
"Mak Yati bilang mau menyumbangkan dua ekor kambing untuk disembelih pada hari raya Idul Adha ini," tutur Syaiful.
Tak ayal hal tersebut membuat pengurus masjid terharu. "Kita nggak
nyangka Mak Yati bawa kambing malam itu, ya kita terharu lah. Orang
sehari-hari dia cuma mulung, tapi punya niat untuk menyumbangkan hewan
kurban untuk lebaran ini," imbuh Syaiful.
Mak Yati yang ditemui di rumahnya, di kawasan Tebet, mengaku memang
sudah lama ingin berkurban. Keinginan itu terus dia pelihara sambil
menabung untuk membeli hewan kurban.
"Sudah lama Mak pengen kurban nak. Sejak tiga tahun yang lalu. Tapi
kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat
makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp
1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor.
Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak
pengen beli kambing," ujar Mak Yati sambil tertawa.