UNIK

Translate

Tahukah Anda, Kesehatan Anak Ditentukan pada 1000 Hari Pertama

Tahukah Anda, Kesehatan Anak Ditentukan pada 1000 Hari Pertama
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kondisi kesehatan anak mulai ditentukan 1.000 pertama kehidupannya yang dimulai sejak terjadinya kehamilan. Direktur Medis Nutricia Indonesia Sejahtera Swissanto Soerojo, menyampaikan itu di Yogyakarta, Sabtu (29/9).

"Oleh karena itu kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan selama hamil ikut menentukan kesehatan anak di masa depan," katanya pada simposium "The Importance of Early Life Nutrition to Support Long Term Health", di Yogyakarta.

Menurut dia, masalah gizi dan kesehatan anak selama rentang masa tersebut jika tidak ditangani akan memberikan dampak negatif pada usia selanjutnya.

Berkaitan dengan hal itu inisiatif gerakan 1.000 hari pertama kehidupan yang baru-baru ini diluncurkan pemerintah merupakan salah satu contoh program untuk menemukan solusi yang holistik bagi permasalahan malnutrisi.

"Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi saat ini dan masa depan melalui gizi sejak awal kehidupan dengan kepedulian, wawasan, dan keahlian," katanya.

Pakar gizi medis dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, Saptawati Bardosono mengatakan berbagai penelitian epidemologi menunjukkan terdapat hubungan antara isu kesehatan jangka panjang dengan gizi awal kehidupan.

Menurut dia, untuk kurang gizi maupun kelebihan gizi pada masa anak-anak dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan jangka panjang. "Kita telah melihat dampak malnutrisi pada masa anak-anak terhadap orang dewasa dengan semakin banyaknya anggota masyarakat yang mengalami obesitas maupun penyakit noninfeksi seperti diabetes, jantung, dan hipertensi," katanya.

Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Siswanto Agus Wilopo mengatakan dalam konteks itu perlu upaya terintegrasi dalam sasaran jangka panjang Gerakan Nasional Sadar Gizi yang dicanangkan tahun ini.

"Gerakan itu bertujuan mengurangi proporsi anak balita kurus kurang dari lima persen, menurunkan anak yang lahir dengan badan rendah sebesar 30 persen, proporsi balita pendek 40 persen, dan menahan laju kenaikan proporsi anak yang memiliki gizi lebih," katanya.


http://science.lintas.me/go/gayahidup.plasa.msn.com/tahukah-anda-kesehatan-anak-ditentukan-pada-1000-hari-pertama/

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Ini Lima Tipe Korupsi di Indonesia


Sebagian besar tindak pidana korupsi yang merugikan negara, berkaitan dengan APBN/APBD. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, ada lima tipe korupsi yang mengemuka sejak 2004.

Tipe-tipe korupsi ini disampaikan Johan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (15/9/2012). Menurutnya, tipe yang pertama berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.

"Lebih dari 60 persen yang ditangani KPK pengadaan barang dan jasa," kata Johan.


Dia mengatakan, korupsi pengadaan barang dan jasa adalah yang paling lumrah dan mudah. Korupsi tipe ini masih konvensional.


"Bukan yang benar-benar canggih. Di sana seperti mark up (penggelembungan harga), penyalahgunaan kewenangan," tambah Johan.


Tipe kedua, papar Johan, korupsi yang berupa pungutan-pungutan liar oleh pejabat atau penyelenggara negara.


Ketiga, korupsi terkait perizinan. Dalam hal ini, biasanya terjadi transaksi pemberian uang ke bupati-bupati atau pejabat daerah terkait penerbitan izin tertentu.


Kekuasaan para penyelenggara untuk menandatangani perizinan tersebut, tutur Johan, cenderung dibayar dengan uang.


Johan menambahkan, KPK sedang berencana meneliti fenomena banyaknya perizinan yang dikeluarkan para bupati menjelang pemilihan kepala daerah (pemilukada).


"Biasanya seperti perizinan tambang, contohnya juga ada seperti kasus Buol. Buol itu kan sebenarnya dipakai Bupati AB (Amran Batalipu) itu untuk pilkada, ini versi KPK yang perlu dibuktikan di persidangan," ucapnya.


Keempat, tindak pidana korupsi yang terkait dengan penyalahgunaan anggaran. Menurut Johan, korupsi tipe ini kerap ditemukan di daerah. Para pejabat di sana mengelola APBD seolah-olah itu uang mereka sendiri.


"Ada di sebuah kabupaten, kita temukan dia mengambil APBD itu dengan kamuflase konvensional, dipakai untuk beli rumah, menikah lagi, ongkosi Pilkada dia," kata Johan.


"Misalnya biaya menjamu tamu itu sampai Rp 1 miliar atau Rp 500 juta," tambahnya.


Tipe kelima, lanjut Johan, korupsi yang berupa suap menyuap.


Dia melanjutkan, tipologi korupsi suap menyuap ini mulai bergeser. Sekarang, menurut Johan, suap tidak hanya dilakukan antara pengusaha dan pemerintah melainkan juga antara legislatif dengan eksekutif.


Dia mencontohkan kasus dugaan suap penyusunan APBD Kota Semarang 2012, yang menjerat Wali Kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro dan sejumlah anggota DPRD.


Dalam kasus ini, terjadi perselingkuhan antara eksekutif dan legislatif untuk memuluskan pembahasan rencana APBD.


"Mirip juga dengan yang terjadi di Riau, bahas perda (peraturan daerah) agar perda diloloskan. Perda penambahan anggaran," ucap Johan.


Dia juga memprediksi, modus yang digunakan para pelaku korupsi akan berkembang. Demikian juga dengan para pelakunya.


Sejauh ini, menurut Johan, para pelaku tindak pidana korupsi di KPK makin beragam kalangannya. Mulai dari pengusaha, anggota dewan, jaksa, hakim, polisi, mantan menteri, duta besar, artis, atau komisioner Komisi Pemilihan Umum.

http://www.zona-kita.com/2012/09/ini-lima-tipe-korupsi-di-indonesia.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Seperti Inilah Roh Keluar Dari Jasadnya

Pernah merasakan pengalaman saat tubuh melayang di atas tubuh? Atau berjalan menuju ke arah cahaya menyilaukan? Ilmuwan kini memecahkan misteri tersebut. Kini para ilmuwan menguak fakta di balik fenomena semacam ini.

Ilmuwan mengklaim, pengalaman keluar dari tubuh tak lebih dari sekadar trik pikiran. Skenario menyeramkan seperti melayang di atas ranjang rumah sakit atau berjalan menuju cahaya di ujung lorong ini bisa dijelaskan dengan sains.

Menurut mereka, pengalaman semacam ini terjadi karena otak mencoba melogika proses kematian. Ilmuwan dari universitas di Edinburg dan Cambridge menemukan, adanya perubahan pada otak yang bisa menyebabkan sensasi tertentu terkait pengalaman sekarat.

Peneliti Caroline Watt mengatakan, satu visi yang umum terjadi adalah karena matinya sel mata untuk memroses cahaya dan mengubahnya menjadi gambar.

“Penjelasan sederhananya, Anda tak pergi ke dunia spiritual melainkan karena otak mencoba menalar pengalaman tak biasa yang pernah Anda rasakan,” katanya seperti dikutip Dailymail.

Menurutnya, bukti ilmiah menunjukkan, semua aspek pengalaman sekarat memiliki dasar biologis. Misalnya, hormon noradrenaline yang jika terlepas saat tertekan atau terluka merupakan ‘dalang’ di balik perasaan cinta dan damai saat orang sekarat.

Di sisi lain, Parnia menyatakan, “Tiap pengalaman sekarat atau lainnya seperti depresi, senang dan cinta termediasi otak. Menemukan area otak ini bukan berarti menunjukkan pengalaman ini tak nyata. Pengalaman ini memang akan tampak nyata bagi mereka yang mengalaminya dan pengalaman ini memberi gambaran apa rasanya meninggal”

http://www.zona-kita.com/2012/09/seperti-inilah-roh-keluar-dari-jasadnya.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Cerita Anak Jenderal D.I. Panjaitan Soal G30S/PKI

Masih ingat dengan film Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI? Selama masa kepresidenan Soeharto, film berkisah penculikan serta pembunuhan tujuh jenderal revolusi itu selalu diputar pada 30 September oleh Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Satu korban yang menjadi sasaran pembantaian adalah Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan atau D.I. Panjaitan. Dan putrinya, Catherine Panjaitan, menjadi saksi mata penculikan itu.

Pada majalah Tempo edisi 6 Oktober 1984, Catherine menceritakan kejadian malam berdarah itu. Ingatan itu tertuang dalam tulisan berjudul, Kisah-kisah Oktober 1965. Bagi Anda yang sempat menonton filmnya pasti melihat adegan putri D.I Panjaitan membasuhkan darah sang ayah ke mukanya. Tapi benarkah Chaterine melakukan hal itu?

“Saya melihat kepala Papi ditembak dua kali,” Catherine mengisahkan. “Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." Saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada.”

Kata Catherine, penculikan terjadi sekitar pukul 04.30, pada 1 Oktober 1965. Kala itu, ia tengah tidur di kamar lantai dua. Kemudian terbangun karena teriakan dan tembakan. Catherine mengintip ke jendela. Ternyata telah banyak tentara berseragam lengkap di perkarangan rumah. “Beberapa di antaranya melompati pagar, sambil membawa senapan,” kata Catherine.


Panik, ia lari ke kamar ayahnya. Yang dicari sudah terbangun dari tidur. Mereka pun berkumpul di ruang tengah lantai atas. Kata Catherine, almarhum papinya terus mondar-mandir, dari balkon ke kamar. Dia sempat mengotak-atik senjatanya, semacam senapan pendek.

Catherine sendiri sempat bertanya pada ayahnya soal apa yang terjadi. Tapi sang jenderal bergeming. Sedangkan di lantai bawah, bunyi tembakan terus terdengar. Televisi, koleksi kristal Ibu Panjaitan, dan barang lainnya hancur. Bahkan meja ikut terjungkal. “Tiarap…tiarap,” kata Catherine menirukan ayahnya.

Sebelum menyerahkan diri ke tentara, mendiang Panjaitan sempat meminta Catherine menelepon Samosir, asisten Jenderal S. Parman. Usai itu, Catherine menghubungi Bambang, pacar sahabatnya. Tapi belum selesai pembicaraan, kabel telepon diputus.

Berseragam lengkap, kemudian D.I. Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri. Tak diacuhkan begitu, si tentara memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat. Dor! Dor! “Darah menyembur dari kepala Papi,” kata Catherine


http://www.zona-kita.com/2012/09/cerita-anak-jenderal-di-panjaitan-soal.html 

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...