UNIK

Translate

Perjuangan Hidup Anjing, Dari Ditelantarkan Hingga Jadi Santapan

 Draco, jenis anjing St, Bernard yang ada di Rumah Terraria
Aksi penyelamatan hewan masih terbentur pada sejumlah pasal.

Hati Fanny Wiriaatmadja teriris mendengar kabar dari Bandung. Empat ekor anjing ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena pemiliknya pulang ke Kalimantan dan meninggalkan anjing-anjingnya di kos-kosan yang ia tinggali. Saat teman-teman kosnya masuk ke kamarnya, anjing-anjing itu dalam keadaan sekarat. Dua anjing didiagnosa mengalami kasus penyakit distemper dan dua lainnya terjangkit parvovirus.


“Semua dokter hewan di Bandung sudah menolaknya. Mereka tidak bisa menanganinya lagi. Jadi malam ini volunteer di Bandung sedang membawa mereka ke Jakarta. Kami berpacu dengan waktu nih jadinya,” kata Fanny pada Sabtu (29/9) malam.


Penyakit distemper ini semacam ISPA pada manusia. Mengganggu pernapasan dan sistem pencernaan anjing. Sedangkan parvovirus terbilang sangat berbahaya dan sepanjang kasus yang ditangani Garda Satwa tempat Fanny menjadi pengurus harian, tidak ada anjing yang selamat setelah terkena virus ini.


Begitu di Jakarta, Fanny akan memasukkan anjing-anjing malang ini Rumah Sakit Hewan Jakarta di kawasan Ragunan. “Kalau sudah masuk RSHJ kan tidak lagi bisa ditolak mereka ini,” ujar Fanny.


Kasus ini bukanlah salah satu yang terberat yang dialami Garda Satwa. Lembaga pengayom satwa berbadan hukum ini pernah menyelamatkan seekor anjing yang ditelantarkan pemiliknya. Karena stres, si pemilik menyekap anjingnya di balkon di rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta. Anjing ini tidak diberi makan dan dia dalam keadaan diikat.


Warga sekitar pun menghubungi Garda Satwa dan meminta anjing malang ini diambil saja dan diselamatkan. Sayangnya prosesnya tak semudah itu. “Meski ada pasal 302 KUHP yang mengatakan bahwa kita bisa mengambil tindakan jika melihat ada satwa yang teraniaya, tapi dalam ranah hukum, anjing masuk sebagai benda kepemilikan. Jadi kalau hilang, masuk dalam pasal pencurian. Nah kita nggak bisa semata-mata itu mengambil anjing ini, nanti bisa dikatain pencuri,” ujar Fanny yang berprofesi sebagai pengacara.


Akhirnya Fanny dan teman-teman dari Garda Satwa menggalang petisi dari warga yang menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk mengambil hewan ini. Itu pun menurut Fanny, mereka menjanjikan pengambilan itu untuk diperiksakan kesehatannya karena tetap saja posisi mereka tidak kuat karena anjing dinilai sebagai benda milik.


Halangan lainnya sering kali laporan warga yang diterima Garda Satwa, tidak dibarengi dengan bantuan dari warga tersebut. “Sulit sekali ketika kami mendapat laporan ada hewan yang harus diselamatkan dan itu terjadi pada malam hari dengan lokasi yang jauh. Sementara kami para volunteer tidak ada yang rumahnya dekat dengan lokasi. Sewaktu kami minta ia untuk menaruh satwa itu dulu di tempatnya, dan besok paginya kami jemput, itu saja tidak banyak yang mau,” ujar Dhini Dhamayanti, salah satu pengurus Garda Satwa.


Garda Satwa terbentuk pada 24 Juni 2012 tak hanya untuk menyelamatkan anjing-anjing terlantar saja. Lembaga ini juga memiliki tujuan untuk mengurangi populasi satwa yang didomestifikasi.


Bagi GS, menolong satwa sama saja menolong manusia. Mereka melihat bahwa makin banyak hewan domestifikasi yang telantar dan kondisi ini sebenarnya juga memberi dampak buruk pada manusia. Misalnya kotoran hewan-hewan liar yang telantar ini akan membawa virus-virus yang bisa mengenai manusia.


Untuk mengurangi populasi satwa domestifikasi itulah, sterilisasi dan kastrasi hewan adalah harga mati di GS. Mereka yang mengadopsi hewan dari GS, akan disodori surat kontrak bahwa mereka wajib menjamin hak hidup hewan yang diadopsi selama 15 tahun, dalam kondisi sehat maupun sakit, dan melakukan steril atau kastrasi.


GS juga memiliki pakem untuk mengadopsi, tidak membeli hewan. Ini kaitannya dengan pembatasan populasi tadi. Dengan mengadopsi, maka gerakan ini diharapkan bisa menghambat penjualan hewan yang oleh sebagian pihak dijadikan bisnis. GS menemukan bahwa banyak praktik breeding yang digunakan untuk bisnis penjualan hewan.


“Anjing kan dalam setahun paling banter memiliki masa kawin dua kali. Anjing-anjing yang sengaja di-breed untuk mendapatkan turunan rasnya, disuntik hormon untuk kawin lagi,” kata Dhini. Hasil persetubuhan paksa ini sering kali menghasilkan keturunan anjing yang cacat dan kemudian tidak ada yang menginginkannya.


Kasus-kasus anjing yang ditolak inilah yang sering diselamatkan oleh GS. Fanny pernah mendapatkan anjing ras dogo argentino yang akan dibuang pemiliknya karena menderita hydrocephalus.


Praktik breeding ini tidak hanya dialami anjing-anjing ras untuk mendapatkan keturunannya untuk dipelihara, tapi juga untuk anjing-anjing lokal yang akan dijadikan santapan.


GS pernah menginvestigasi dan memvideokan penyelidikan mereka tentang nasib anjing-anjing yang dijadikan olahan masakan Batak di sejumlah lapo di daerah Cawang, Jakarta. “Dalam sehari, lapo-lapo di daerah itu menghabiskan 100 ekor anjing. Bayangkan dari mana mereka mendapatkan daging anjing ini,” kata Fanny yang menambahkan bahwa rekan-rekan kerjanya di GS yang melakukan penyelidikan itu memutuskan menjadi vegetarian setelahnya.


Pandangan yang mendukung sterilisasi dan kastrasi ini juga dimiliki sebagian besar lembaga dan komunitas pengayom anjing. Misalnya Jakarta Animal Aid Network dan Pejaten Shelter.


Untuk menjamin proses sterilisasi ini, GS secara khusus mengalokasikan dana donasi yang mereka terima untuk mensterilkan anjing atau kucing yang mereka terima dan dititipkan. Biaya ini tak sedikit dan sering kali dana donasi yang mereka terima tidak mencukupi sehingga para pengurusnya patungan sendiri. “Karena untuk satu ekor anjing aja kami akan menghabiskan sekitar Rp850 ribu untuk steril, vaksin, hingga obat cacing,” kata Fanny.


Meski GS terbilang masih sangat muda, namun lembaga yang diketuai oleh Sri Hendarianto SP ini memiliki jaringan di dua kota, Bandung dan Yogyakarta sebagai shelter.


Sebagai lembaga yang menerima funding, sejak awal terbentuknya, GS yang menempatkan Cyril Raoul Hakim, Alberthiene Endah, dan Mohamad Guntur Romli sebagai Pembina ini mewajibkan diri untuk memiliki laporan keuangan yang jelas. “Karena kami melihat bahwa selama ini kelompok-kelompok rescuer yang sporadis itu memiliki kelemahan dalam mempertanggungjawabkan keuangan mereka sehingga uangnya malah habis ke rescuer bukan ke hewannya,” kata Fanny.


Pentingnya pertanggungjawaban keuangan ini diperlukan mengingat biaya penyelamatan satwa memang tidak sedikit. Apalagi sepanjang kasus yang ditangani GS, kebanyakan hewan yang ditelantarkan dan diadopsikan justru anjing ras.


Menurut Fanny ada tiga alasan mengapa lebih banyak anjing ras yang dilepaskan pemiliknya.  Pertama, mereka kaget sewaktu kecil lucu, ternyata setelah gede, anjing ras ini makannya banyak sehingga mereka tidak siap secara biaya. Kedua, anjing ras cenderung lebih rentan dan lemah terhadap penyakit sehingga harus sering dirawat ke dokter hewan. Biaya ini pula yang tak disiapkan pemiliknya. Ketiga, ketika akan di-breeding, ternyata hasilnya gagal dan pemilik ogah memeliharanya.


Hal-hal inilah yang menjadikan kelompok-kelompok seperti Garda Satwa mesti terus bekerja keras. Tidak hanya untuk menyelamatkan satwa yang ditelantarkan pemiliknya, tapi sekaligus mendidik para manusianya untuk bersikap lebih bertanggungjawab pada hewan peliharaannya.


http://unik-aneh.lintas.me/go/beritasatu.com/perjuangan-hidup-anjing-dari-ditelantarkan-hingga-jadi-santapan/ 

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Daging Manusia yang Halal di Makan

Berita unik kali ini datang dari negeri Thailand. Apakah kalian penggemar Roti?
Menyantap roti memang bukan hal yang lazim di jaman sekarang ini. Harganya yang murah dan terjangkau, membuat roti sebagai pilihan untuk mengisi perut yang lapar. Tapi apakah anda pernah membayangkan untuk memakan roti ini?


Anda jangan takut atau merasa jijik, karena gambar diatas tentu saja bukan hasil mutilasi loh. Itu adalah roti yang dibentuk menyerupai potongan tubuh manusia. Siapa pembuat roti dengan nilai seni yang cukup unik ini? Dia adalah Kittiwat Unarrom, seorang pengrajin seni yang juga mempunyai usaha toko roti. Lihatlah hasil karyanya:

Kittiwat Unarrom, mulai membuat roti seperti gambar diatas semenjak menonton Film seri “Saw”. Berawal dari Film tersebut, dia membuat roti yang berbeda dari yang lainnya. Walaupun bentuknya menyeramkan, roti hasil karyanya sama seperti roti lainnya. Ada rasa coklat, strawberi, moka, isi daging dan masih banyak lagi. Bahkan yang cukup mengejutkan, ada roti yang dijual dengan harga $500, dan itu laku setiap harinya.

http://bersodagembira.blogspot.com/2012/09/daging-manusia-yang-halal-di-makan.html
GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Ludah Membantu Penyembuhan Luka?

Para peneliti dari Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).


Tim peneliti tersebut mendapati bahwa histatin, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri bertanggung jawab atas penyembuhan luka. Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara massal, maka zat itu memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.
"Kami berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar," kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut.
"Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati luka mereka," kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal. "Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi obat baru.

http://bersodagembira.blogspot.com/2012/09/ludah-membantu-penyembuhan-luka.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Per Hari 515 Bahan Kimia Masuk Tubuh Wanita



Tampil cantik bagi sebagian wanita adalah suatu kebutuhan. Tak heran jika mereka menggunakan berbagai macam kosmetik untuk tampil maksimal di setiap kesempatan.

Sebuah survei yang dilakukan perusahaan pembuat deodorant, Biosen mengungkapkan, setidaknya wanita menggunakan 13 produk kosmetik untuk wajah dan tubuhnya secara rutin. Produk-produk tersebut meliputi, bedak, lipstick, mascara, eyeshadow, body lotion, hingga parfum. Tapi jarang di antara mereka yang menyadari resiko dari penggunaan produk-produk kecantikan tersebut.
Survei tersebut juga mengungkapkan, akibat seringnya menggunakan produk-produk kecantikan, hampir 515 bahan kimia merasuki tubuh wanita. Dari 515 bahan kimia tersebut, beberapa di antaranya bahkan berbahaya bagi kesehatan. Dicontohkan hasil survei tersebut, sebuah parfum dibuat dari sekira 250 campuran bahan termasuk bahan kimia, atau lipstick yang dibuat dengan campuran rata-rata 33 bahan atau body lotion dengan 32 bahan kimia, dan mascara yang terdiri dari 11 bahan kimia.
"Rezim kecantikan telah mengubah segalanya secara dramatis dari sesuatu yang simpel seperti 'wash and go' menuju 'perawatan ajaib' yang menggunakan banyak bahan kimia," kata juru bicara Bionsen seperti dilansir Softpedia.
 http://bersodagembira.blogspot.com/2012/09/per-hari-515-bahan-kimia-masuk-tubuh.html


GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...