Mungkin menurut pemikiran sebagian besar manusia, tidak terkecuali di benak Anda, buat urusan perut tidak mengenal kompromi, termasuk bagi tiga orang anggota salah satu suku di Afrika ini. Saking sulitnya mencari makanan, mereka pun memutuskan mencuri makanan. Tetapi apakah Anda pernah membayangkan mereka berani mengambil makanan milik hewan buas sama-sama lapar?
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (10/7), sebuah tayangan televisi BBC memperlihatkan tiga orang anggota salah satu suku di Afrika nekat mencuri makanan singa. Mereka melakukan hal itu karena kelaparan dan kesulitan menyediakan bahan makanan buat santap malam seluruh suku. Tetapi tidak disebutkan jelas mereka berasal dari suku apa dan berada di negara mana.
Perburuan mereka mencari bahan makan itu dimulai dengan menelusuri jejak kumpulan singa. Anggota tertua dari ketiga orang itu memimpin pencarian jejak. Mereka pun berjalan perlahan dalam jarak cukup jauh. Setelah beberapa lama, terlihat di kejauhan sekitar 15 ekor singa sedang berkumpul dan asyik menyantap seekor rusa hasil tangkapan mereka.
Buat sebagian orang, melihat singa dalam jumlah banyak walau dalam jarak cukup jauh sudah cukup menakutkan. Tetapi, meski kalah jumlah, ketiga orang ini tetap tenang dan menyusun rencana mencuri buruan hewan buas itu. Tidak lama kemudian, ketiganya pun bangun seraya berjalan mendekat ke arah kumpulan singa itu dengan percaya diri.
Melihat tiga orang mendekat, singa-singa sedang makan dan mulutnya bersimbah darah itu langsung bangun dan berlari menjauh ketakutan. Sejurus kemudian ketiganya pun tiba di depan rusa telah terkoyak itu. Dengan sigap dua orang memotong bagian masih menyisakan banyak daging. Sementara satu orang berdiri mengawasi pergerakan kelompok raja hutan itu. Mereka harus cepat, jika tidak singa itu dapat kembali dan menerkam mereka. Singa-singa itu pun hanya terpaku dari jauh melihat makanan mereka sedang dicuri. Setelah selesai, tiga lelaki itu pun pergi. Syukur tidak ada yang terluka dari kedua belah pihak.
Praktik mencuri makanan sesama hewan itu dikenal dengan nama kleptoparasitisme. Hal itu umum dilakukan oleh beberapa spesies hewan di alam liar. Tetapi, tampaknya dalam hal ini manusia sudah menjadi bagian dalam budaya buas itu.