UNIK

Translate

Foto Telanjang Arumi Bachsin Tanpa Sensor Beredar


Foto Telanjang Arumi Bachsin Tanpa Sensor Beredar - Setelah Foto bugil ayu ting ting beredar luas kali ini Foto Telanjang Artis Arumi Bachsin juga beredar luas di internet. dalam foto telanjang arumi terlihat arumi sedang duduk didekat jendela dengan memperlihatkan dada dan mis V nya. Inilah Foto yang dimaksud :


Sampai saat ini kebenaran Foto telanjang Arumi tersebut masih menjadi tanda tanya, Pihak arumi sendiri beluam memberikan komentar apakah foto itu adalah dirinya ataukah hanya sekedar foto hasil editan.

Bila kita perhatikan baju yang dipakai antara foto asli arumi dengan foto telanjang diatas memang sama persis, namun sekali lagi dengan hasil editan apa saja bisa dibuat.

Menurut Blog DNO bahwa foto telanjang Arumi diatas adalah hasil editan dimana kepala arumi dengan badannya sedikit kelihatan tidak matching.

demikianlah Informasi Foto telanjang Arumi Bachsin, semoga kita tidak langsung berpikir negatif apalagi samapi berpikir ngeresss dan berbuatt tindakan yang melanggar aturan. tetaplah berpikir positif.

sumber

Klik disini 1 | 2

7 Manusia Aneh yang Mengejutkan Dunia

1.The Horny Grandma [CHINA]

2.The Over-Sized Fingers [CHINA]

3. The Tree-Trunk Leg [CHINA]

4.The Chinese Elephant Man [CHINA]

5. The Man With A Twin [INDIA]

6. The Human Octopus [INDIA]

7.The Tree Man [INDONESIA]



sumber

Potret Kehidupan PSK di bangladesh


Potret Kehidupan PSK di Bangladesh - FOTO: Potret Para Remaja PSK di Bangladesh - Ratusan remaja pekerja seks di Bangladesh menjalani hidup yang penuh eksploitasi di kawasan kumuh Kandapara. Mereka pun minum Oradexon, steroid yang digunakan oleh para peternak untuk menggemukkan hewan ternak mereka. Steroid ini bisa menaikkan bobot sehingga tampak lebih sehat dan menarik buat para pelanggan.



Hashi, pekerja seks berusia 17 tahun, mengenakan riasan wajah sambil menunggu pelanggan di permukiman Kandapara, di Tangail, timur laut Bangladesh, 5 Maret 2012. 


Kamar pekerja seks di Faridpur, 23 Februari 2012. Dengan tinggal di permukiman kumuh seperti ini, mereka mendapat pemasukan 300 taka (Rp 32 ribu) sampai 1000 taka (Rp 109 ribu) per hari dengan menerima 10 sampai 20 pelanggan. Banyak dari pekerja seks ini yang hidup tereksploitasi. Mereka minum steroid Oradexon yang digunakan peternak untuk menggemukkan hewan agar terlihat sehat buat pelanggan.

Spoiler: 



Hashi, pekerja seks berusia 17 tahun, menarik pelanggan masuk ke kamarnya sementara Maya (kiri) menunggu kedatangan pelanggan lain di kawasan prostitusi Kandapara, di Tangail, timur laut Bangladesh. Foto diambil 5 Maret 2012. 


Hashi, pekerja seks berusia 17 tahun, berbicara dengan seorang pelanggan sementara Maya (kiri) menunggu kedatangan pelanggan lain di kawasan prostitusi Kandapara, di Tangail, timur laut Bangladesh. Foto diambil 5 Maret 2012. 


Seorang pelanggan bercanda dengan Hashi, pekerja seks berusia 17 tahun, di kawasan prostitusi Kandapara, di Tangail, timur laut Bangladesh. Foto diambil 5 Maret 2012. 


Seorang pelanggan berbicara dengan Hashi, pekerja seks berusia 17 tahun, di kawasan prostitusi Kandapara, di Tangail, timur laut Bangladesh. Foto diambil 5 Maret 2012. 


Para pekerja seks yang sedang mengenakan riasan wajah untuk menarik pelanggan di sebuah tempat prostitusi di Faridpur, Bangladesh, 22 Februari 2012. 


Maya, pekerja seks usia 16 tahun, mengenakan lipstik di depan seorang pelanggan di kamarnya yang kecil di Kandapara, Tangail, timur laut Bangladesh, 5 Maret 2012. 


Hashi, gadis 17 tahun ini berbicara dengan seorang pelanggan di Kandapara, Tangail, timur laut Bangladesh. 5 Maret 2012.


Maya yang masih berusia 16 tahun berdiri di depan pintu kamarnya yang kecil di Kandapara, Tangail, timur laut Bangladesh, 5 Maret 2012. Ia mendapat uang 300-500 taka sehari (Rp 32 ribu - Rp 55 ribu) dengan menerima 15-20 tamu sehari. Anak laki-laki Maya, Halim, yang berusia 4 tahun hidup dengan orangtuanya. Maya tidak bisa menabung untuk anak laki-lakinya karena harus membayar banyak tagihan dan utang. Kisah Maya hanyalah satu dari ratusan remaja pekerja seks yang tinggal di Kandapara. Mereka bahkan mengonsumsi steroid ternak agar bisa tampak sehat bagi pelanggan. Foto ini diambil 5 Maret 2012. 


Hashi yang berusia 17 tahun berdiri di Kandapara menunggu pelanggan. Hashi bisa mendapat 800-1000 taka per hari (Rp 80 ribu - Rp 100 ribu) dengan melayani 15-20 orang tamu. 


Hashi yang berusia 17 tahun menunjukkan Oradexon, steroid ternak yang ia konsumsi agar tampak sehat dan menarik di hadapan konsumen.


Maya, 16, minum sehabis makan siang di kamarnya yang kecil di Kandapara, Tangail, timur laut Bangladesh, 5 Maret 2012.


Seorang pekerja seks berdiri di depan kamar-kamar kecil di pinggir sungai Padma di Faridpur, Bangladesh, 23 Februari 2012. 


Mukti, pekerja seks yang baru berusia 12 tahun, mengenakan riasan wajah sebelum menerima tamu di kamarnya di Faridpur, Bangladesh, 22 Februari 2012. Mukti adalah satu dari ratusan remaja pekerja seks di Bangladesh. 

Kenapa Tokek Harganya mahal





Tokek, hewan reptil yang suaranya sering muncul di rumah, kebun, gedung, atau bahkan hutan itu kini harganya makin mahal. Tokek berkaki empat mirip cicak itu lebih sering dijumpai di rumah dan kini makin mudah diperoleh di pasaran untuk berbagai keperluan.

Apa yang menjadikan tokek mahal harganya? Hal itu ternyata bukan karena suaranya yang sering bunyi tanpa diduga dan berulang-ulang satu periode, tetapi lebih pada kandungan dari tokek itu sendiri, yang otomatis untuk memanfaatkannya harus disembelih atau dimatikan.

Mengapa Harga Toket Mahal Di Kampus

Tokek rumah atau cicak besar bernama latin Gekko gecko dikenal di beberapa tempat dengan sebutan berbeda, misalnya tekek atau tokek, (Jawa), tokok (Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (Inggris).




Tokek rumah memiliki bintil besar-besar di punggungnya dengan warna berbeda-beda dan hal ini satu di antara pembeda jika dibandingkan dengan cicak kecil. Warnanya bermacam-macam, dari warna abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga.

Adapun warna perut tokek abu-abu biru keputihan atau kekuningan dan ekornya juga memiliki enam baris bintil belang-belang. Di bagian jari-jari kakinya terdapat bantalan pengisap sehingga ia bisa lengket di dinding tembok atau pohon.

Tokek menjadi mahal dan dicari orang karena konon bisa menyembuhkan orang yang mengidap HIV atau AIDS. Penyakit mematikan itu menyerang sistem imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Oleh sebab itu, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai ramuan paling mujarab untuk hal itu.

Bagian lidah tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan virus HIV. Tokek yang memiliki khasiat itu adalah tokek berbobot lebih dari 3 ons dan dalam keadaan hidup.
Selain lidah, empedu tokek konon juga mujarab untuk pengobatan orang yang mengidap AIDS. Kabar beginilah yang membuat orang harus membelinya dengan harga mahal demi menyelamatkan nyawanya.
Bagian empedu tokek juga mengandung senyawa anti-tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Adapun sejak zaman nenek moyang, daging tokek secara keseluruhan bisa menyembuhkan berbagai penyakit gatal. Banyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar atau digoreng.

Harga tokek bervariasi tergantung berat badan dan usia tokek itu sendiri. Lokasi khusus penjualan tokek ada di beberapa daerah, seperti Jakarta, Batam, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Surabaya, dan Solo serta kota lainnya.
Di Pasar Jatinegara, Jakarta, juga terdapat pasar hewan yang menyediakan berbagai macam satwa, dan langka sekalipun, dengan harga murah.

Harga tokek dengan berat badan kurang dari 1,5 ons masih pada kisaran Rp 200.000. Namun, bila sudah besar, sekitar 2 ons, dan sudah tua, maka harganya bisa mencapai Rp 5 juta.
Jika nasib mujur, maka penjual bisa melepas tokek seberat lebih dari 3 ons atau 4 ons dengan harga Rp 100 juta. Harganya akan lebih mahal lagi jika sudah mencapai 1 kilogram dan dibeli langsung dari pembeli Korea, China, atau Malaysia. Harganya bisa lebih dari Rp 200 juta.

Tokek raksasa yang pernah ditemukan di pedalaman Kalimantan memiliki berat hingga 64 kilogram dan terjual dengan harga Rp 179 miliar, dibeli oleh pengusaha Korea melalui orang Malaysia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...