PALEMBANG - Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) bukan jaminan untuk hidup sejahtera. Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar, Minggu (13/5/2012).
Azwar hadir di Palembang, Sumatera Selatan sebagai pembicara dalam acara pelatihan wirausaha Maju Bersama PAN (MAPAN), yang diselenggarakan oleh Partai Amanat Nasional (PAN), di Gedung Auditorium Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP).
Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat berpikir menjadi PNS dapat menjamin hidup. Inilah yang menjadi permasalahan.
Ia mengatakan, ada tiga masalah besar yang dihadapi negara, dan harus diselesaikan dengan cepat, yakni maraknya korupsi, birokrasi yang terlalu gemuk, dan infrastruktur yang tidak memadai atau masih kurang.
Soal birokrasi, kata Azwar, pihaknya akan melakukan perbaikan dengan memangkas bidang-bidang di birokrasi yang tidak diperlukan.
“Setiap tahun tiga juta angkatan kerja baru lahir di Indonesia. Tidak semuanya akan jadi PN, hanya 100 ribu orang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi makro yang cukup baik. Namun, tidak memiliki banyak pengusaha karena masih banyak orang terfokus untuk menjadi PNS.
“Bayangkan saja, pengusaha kita saat ini tidak lebih dari 0,25 persen dari jumlah penduduk. Yang ada di pikiran masyarakat kita masih PNS saja,” tuturnya.
Karena itu, Azwar menuturkan, dunia usaha harus terus dibangun, dan pengusaha harus dibina sejak dini untuk meningkatkan lapangan kerja. Sehingga, pikiran utama masyarakat tidak selalu harus menjadi PNS.
“Ini salah satu alasan mengapa pemerintah memperkecil penerimaan PNS. Sebab, prinsipnya jumlah PNS sudah banyak. Tinggal pemerataannya yang perlu dibenahi,” papar Azwar