Para peneliti Jepang menemukan fakta bahwa cumi-cumi di
perairan negara tersebut bisa terbang dengan kecepatan tinggi saat
dikejar pemangsa. Kecepatannya bahkan melebihi kecepatan Usain Bolt,
atlet lari Jamaika yang merajai Olimpiade.
Seperti diberitakan Telegraph, Jumat 8 Februari 2013, cumi-cumi jenis Todarodes pacificus dari famili Ommastrephidae biasa ditemukan di Samudera Pasifik sekitar Jepang, hingga ke perairan China dan Rusia.
Dalam penelitian Jun Yamamoto, ahli kelautan dari Universitas Hokkaido dan timnya, ditemukan bahwa cumi-cumi jenis ini bisa terbang dengan kecepatan 11,2 meter per detik. Sementara kecepatan tertinggi Bold hanyalah 10, 31 meter per detik pada Olimpiade London lalu.
"Banyak saksi mata dan rumor yang mengatakan cumi-cumi ini bisa terbang, kami telah membuktikan bahwa itu benar," kata Yamamoto.
Moluska ini terbang dengan cara meniupkan air dengan tekanan tinggi. Saat berada di udara, sirip cumi-cumi ini terbuka dan berfungsi sebagai kendali.
Yamamoto dan timnya melacak keberadaan sekitar 100 cumi-cumi berwarna biru ini di perairan 600 kilometer sebelah timur Tokyo. Saat perahu boat mereka mendekat, mahkluk sepanjang 20 centimeter ini berlarian, terbang dengan tekanan jet dari tubuh mereka.
"Saat mereka kembali ke air, siripnya menutup untuk mengurangi dampak tabrakan dengan air," jelas Yamamoto.
Cumi-cumi terbang di udara selama tiga detik sejauh 30 meter. Yamamoto mengatakan, ini adalah mekanisme pertahanan mereka dalam menghindari pemangsa.
http://www.memobee.com/
Seperti diberitakan Telegraph, Jumat 8 Februari 2013, cumi-cumi jenis Todarodes pacificus dari famili Ommastrephidae biasa ditemukan di Samudera Pasifik sekitar Jepang, hingga ke perairan China dan Rusia.
Dalam penelitian Jun Yamamoto, ahli kelautan dari Universitas Hokkaido dan timnya, ditemukan bahwa cumi-cumi jenis ini bisa terbang dengan kecepatan 11,2 meter per detik. Sementara kecepatan tertinggi Bold hanyalah 10, 31 meter per detik pada Olimpiade London lalu.
"Banyak saksi mata dan rumor yang mengatakan cumi-cumi ini bisa terbang, kami telah membuktikan bahwa itu benar," kata Yamamoto.
Moluska ini terbang dengan cara meniupkan air dengan tekanan tinggi. Saat berada di udara, sirip cumi-cumi ini terbuka dan berfungsi sebagai kendali.
Yamamoto dan timnya melacak keberadaan sekitar 100 cumi-cumi berwarna biru ini di perairan 600 kilometer sebelah timur Tokyo. Saat perahu boat mereka mendekat, mahkluk sepanjang 20 centimeter ini berlarian, terbang dengan tekanan jet dari tubuh mereka.
"Saat mereka kembali ke air, siripnya menutup untuk mengurangi dampak tabrakan dengan air," jelas Yamamoto.
Cumi-cumi terbang di udara selama tiga detik sejauh 30 meter. Yamamoto mengatakan, ini adalah mekanisme pertahanan mereka dalam menghindari pemangsa.
http://www.memobee.com/