Desainer produk asal
Amerika Serikat, Mike Thompson, mengkreasikan Lampu Vampir. Layaknya
vampir atau drakula, lampu ini butuh darah manusia untuk hidup atau
menyala.
Sebuah zat kimia yang
ditanam di dalam sebuah tablet pada lampu itu yang menyebabkannya,
dengan melepaskan energi yang dimilikinya. Pelepasan energi dapat
terjadi apabila lampu mendapat suplai darah. Ketika menyala, Lampu
Vampir akan menghasilkan warna biru.
Thompson, menuturkan,
tujuan pembuatan lampu bukan untuk mencari sensasi, melainkan
menyadarkan pentingnya menghemat energi kepada umat manusia. Untuk
membuat orang bertanya, bagaimana jika seseorang harus membayar dengan
dirinya demi mendapatkan daya.
Ia mengaku ingin
mengomunikasikan bahwa konsumsi energi terlalu besar akan membahayakan
individu, sama halnya ketika manusia kehilangan banyak darah.
“Dengan menciptakan
lampu yang hanya bisa dipakai sekali, pengguna harus berpikir ulang
kapan lampu paling dibutuhkan, memaksa mereka berpikir seberapa boros
mereka dalam menggunakan energi dan betapa berharga energi itu,” ujar
Thompson dalam situsnya.
sumber:http://sorsow.blogspot.com/2013/01/lampu-vampir-lampu-yang-menyala-dengan.html?