Celana dalam punya andil besar dalam menjaga kesehatan vagina. Bentuk vagina yang punya banyak lipatan dan lembab membuatnya cukup rentan penyakit karena selalu tertutup rapat. Sirkulasi udara yang minim bisa meningkatkan kelembabannya dan jadi tempat bersarangnya bakteri. Apalagi, vagina juga merupakan tempat pembuangan air seni yang mengandung banyak bakteri merugikan. Oleh karena itu, pemilihan dan kebersihan celana dalam sebagai penjaga vagina penting bagi kesehatannya.
Ini dia kriterianya:
Berbahan katun yang aman. Tujuannya supaya kulit bisa tetap bernafas, karena posisi celana dalam kan tersembunyi. Hindari bahan nylon, pantyhose dan panty girdles yang kurang baik menyerap keringat.
Modelnya sederhana. Pangkal paha adalah bagian yang sering saling menggesek. Terbayang dong kalau ditambah dengan celana dalam yang banyak ornamennya? Kulit bisa tersiksa karena iritasi.
Pas di badan. Celana dalam yang longgar bisa bikin Anda tidak nyaman juga. Sementara yang ketat seperti model korset bisa bikin vagina lembab dan mengganggu peredaran darah.
Bahan tidak mengandung formalin. Formalin biasanya terkandung dalam zat pewarna pakaian. Keberadaannya bisa dikenali dari bau yang menyengat. Kalau terjadi kontak pada kulit akan menimbulkan kenerahan, rasa panas atau mengerasnya kulit.
Kalau sudah memilih celana dalam yang tepat, giliran Anda yang menjaga vagina biar tetap sehat. Caranya tidak susah kok.
Ganti celana daalm dua kali sehari setiap mandi. Atau kalau sudah mulai terasa lembab. Celana lembab adalah tempat favorit bagi bakteri merugikan.
Cuci celana dalam yang baru dibeli. Tujuannya adalah untuk meluruhkan zat kimia tekstil yang bisa bikin vagina meradang dan gatal.
Kenakan model celana dalam seperti g-string hanya pada saat tertentu dan jangka waktu singkat. G-string yang sering nyelip bisa mentransfer bkteri dari anus ke vagina. Kalau sampai terjadi bisa menyebabkan infeksi saluran kencing lho
http://www.memobee.com/