Di negara ini, orang albino menjadi sasaran pembunuhan dan mutilasi.
Seorang bocah tujuh tahun di Tanzania dipotong tangannya oleh tiga orang pria Sabtu pekan lalu saat pulang sekolah. Para pelaku diduga adalah kolektor bagian tubuh orang albino untuk prasyarat ilmu sihir atau jimat.
Diberitakan Daily Mail pekan
ini, bocah malang yang bernama Mwigulu Magessa itu sedang bersama
empat orang temannya saat tiga pelaku menghampiri. Tangannya lantas
dibabat hingga putus. Magessa langsung dilarikan ke rumah sakit.
Beruntung, nyawa Magessa bisa diselamatkan. Bocah ini sekarang tengah menjalani masa pemulihan di rumah sakit.
Dia
adalah satu dari banyak penderita kelainan pada pigmen kulit yang
menjadi korban kekerasan yang meningkat belakangan ini. Sebelumnya,
seorang ibu beranak empat yang menderita albino juga dipotong tangannya
oleh seorang pria dengan golok.
Kepolisian setempat mengatakan
bahwa mereka telah menahan lima pria setelah menemukan salah satu bagian
tubuh yang telah membusuk, tersembunyi di sebuah lahan.
Di
Tanzania, orang albino diincar, dibunuh dan dimutilasi. Menurut paham
primitif di negara tersebut, anggota tubuh mereka dapat mendatangkan
keberuntungan dan kesejahteraan. Oleh sebab itu harga bagian tubuh
mereka dihargai tinggi, mencapai ribuan dolar Amerika Serikat.
Di
beberapa negara Afrika, warga albino menderita diskriminasi dan
dianiaya. Kijo Bisimba dari Pusat Hak Asasi Manusia dan Hukum Tanzania
mengatakan bahwa penyerangan terhadap warga albino semakin meningkat
baru-baru ini setelah sebelumnya memasuki masa tenang.
Albino merupakan sebuah kondisi genetis yang ditandai kurangnya melanin pigmen di dalam kulit seseorang yang bermanfaat untuk melindungi kulit, rambut dan mata dari paparan sinar ultra violet.
Albino merupakan sebuah kondisi genetis yang ditandai kurangnya melanin pigmen di dalam kulit seseorang yang bermanfaat untuk melindungi kulit, rambut dan mata dari paparan sinar ultra violet.
menjelma.com