Jika banyak orang lebih memilih tahanan rumah atau setidaknya masa percobaan, apa yang dipilih oleh
Kierran Batchelor ini benar-benar langka. Di saat hakim menjatuhkan keputusan hukuman masa percobaan kepadanya, pemuda yang ditangkap dengan tuduhan pencurian ini justru meminta untuk dipenjara.
Lucunya lagi, keinginan itu dia utarakan dengan alasan waktu lapor yang ditetapkan oleh hakim mengganggu jam tidurnya.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Selasa (26/06/2012), Kierran Batchelor dijatuhi hukuman rehabilitasi selama 6 bulan lengkap dengan masa percobaan selama 18 bulan setelah terbukti positif menggunakan narkoba dan merampok dua rumah pada Februari 2012 silam.
Tapi seminggu setelah menjalani masa percobaan, pria berusia 21 tahun ini kembali harus menghadap hakim karena tidak mangkir untuk melapor. Di hadapan hakim, Kierran mengatakan waktu lapor yang ditentukan terlalu pagi walaupun sebenarnya jam yang ditentukan adalah jam 10 pagi. Meski begitu, hakim bersedia memberikannya kesempatan kedua dengan catatan dia tidak mangkir lagi. Namun anehnya, Kierran menolak seraya meminta hakim mengirimnya ke penjara dengan alasan tidak ingin mengganggu waktu tidurnya.
"Saya bekerja dari mulai pukul 10 malam hingga pukul 6 pagi dan kemudian harus melapor pada pukul 10 pagi. Hal itu merusak pola tidur saya. Ini terlalu berlebihan, saya lebih baik dipenjara sebelum akhirnya keluar dan memulai awal yang baru," papar notulen pengadilan, David Herbert, menirukan perkataan Kierran.
Setelah mencoba meyakinkan Kierran dengan keputusannya, hakim pun kemudian menjatuhkan hukuman penjara selama 40 minggu. Atas hukuman ini, Kierran justru berterima kasih.
Lucunya lagi, keinginan itu dia utarakan dengan alasan waktu lapor yang ditetapkan oleh hakim mengganggu jam tidurnya.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Selasa (26/06/2012), Kierran Batchelor dijatuhi hukuman rehabilitasi selama 6 bulan lengkap dengan masa percobaan selama 18 bulan setelah terbukti positif menggunakan narkoba dan merampok dua rumah pada Februari 2012 silam.
Tapi seminggu setelah menjalani masa percobaan, pria berusia 21 tahun ini kembali harus menghadap hakim karena tidak mangkir untuk melapor. Di hadapan hakim, Kierran mengatakan waktu lapor yang ditentukan terlalu pagi walaupun sebenarnya jam yang ditentukan adalah jam 10 pagi. Meski begitu, hakim bersedia memberikannya kesempatan kedua dengan catatan dia tidak mangkir lagi. Namun anehnya, Kierran menolak seraya meminta hakim mengirimnya ke penjara dengan alasan tidak ingin mengganggu waktu tidurnya.
"Saya bekerja dari mulai pukul 10 malam hingga pukul 6 pagi dan kemudian harus melapor pada pukul 10 pagi. Hal itu merusak pola tidur saya. Ini terlalu berlebihan, saya lebih baik dipenjara sebelum akhirnya keluar dan memulai awal yang baru," papar notulen pengadilan, David Herbert, menirukan perkataan Kierran.
Setelah mencoba meyakinkan Kierran dengan keputusannya, hakim pun kemudian menjatuhkan hukuman penjara selama 40 minggu. Atas hukuman ini, Kierran justru berterima kasih.
(as/dailymail)
GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini