UNIK

Translate

Rumus Menentukan Ukuran Bra Agar Pas Di Pakai

Rumus Menentukan Ukuran Bra Agar Pas Di Pakai - Payudara Anda harus mendapatkan penopang yang baik.
Pemilihan ukuran dan cup bra tidak tepat, tak hanya merusak bentuk payudara, tetapi juga menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan tulang belakang.
Lakukan dua kali pengukuran memakai pita pengukur dengan ukuran inci, dan pakailah bra tanpa bantalan saat melakukan pengukuran untuk mendapatkan ukuran yang benar-benar pas.

Rumus Menentukan Ukuran Bra

Ukuran lingkar dada
Ukurlah dengan melingkarkan pita pengukur tepat di bagian bawah payudara. Jika hasil ukuran berada di angka genap, tambahkan 4. Jika jatuh di angka ganjil, tambahkan dengan 5. Ini dilakukan mengingat dada akan mengembang jika kita bernafas. Jadi, semisal ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 32 inci, maka ukuran lingkar bra Anda adalah 36 (32+4), dan bila ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 27 inci, maka ukuran bra Anda adalah 33 (27+5) .

Ukuran lingkar payudara
Lingkarkan pita pengukur tepat di bagian tengah payudara Anda, yaitu tepat di bagian puting. Berapa pun angkanya, bulatkan ke angka genap. Kemudian hitung selisih antara angka ini dengan ukuran lingkar bawah dada Anda. Hasil selisih tadi merupakan jawaban untuk ukuran cup Anda.
Kemudian, cek selisih dengan ukuran cup yang benar.

Cup A : 1 inci
Cup B : 2 inci
Cup C : 3 inci
Cup D : 4 inci
Cup DD : 5 inci
Cup DDD : 6 inci

Misalnya ukuran lingkar payudara Anda adalah 34 inci, dan ukuran lingkar bawah dada Anda adalah 31 inci, maka ukuran cup adalah 34 dikurangi 31, yaitu 3 inci. Berarti ukuran cup Anda adalah C. Sumber


http://ladjunewsonline.blogspot.com/2012/10/rumus-menentukan-ukuran-bra-agar-pas-di.html 

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Woow..Ternyata Kucing Bisa Tahu Kapan Seseorang Meninggal

Woow..Ternyata Kucing Bisa Tahu Kapan Seseorang Meninggal - Barangkali orang tak pernah bisa membayangkan ada yang dapat meramalkan kematian, dan mungkin sulit untuk menjelaskan bahwa fenomena semacam itu ada di dunia nyata.

Namun kucing yang bernama Oscar dikatakan memiliki kemampuan untuk meramalkan kematian. Oscar tinggal di Pusat Rehabilitasi dan Perawatan Rumah Steere di Providence, Rhode Island, sebagaimana dikutip dari Xinhuanet-OANA.

Pemiliknya, Dr. David Dosa, ahli “geriatrician” dan asisten profesor di Brown University, mengatakan hewan tersebut nyaris tak pernah membuat kekeliruan dan tampaknya membuktikan bahwa staf pusat rehabilitasi itu berkali-kali keliru. Geriatrician, adalah dokter yang mengkhususkan diri pada perawatan orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Ketika Oscar berusia sekitar enam bulan, staf tempat perawatan tersebut memperhatikan kucing tersebut akan melingkar tidur di dekat pasien yang akan meninggal. Sejauh ini, hewan itu selalu “tepat” dapat ramalannya.

Dosa mengingat satu peristiwa saat para pekerja menaruh kucing tersebut di sebelah seorang perempuan yang mereka duga mendekati ajal tapi melihat hewan itu melompat ke kamar seorang pasien lain, yang meninggal beberapa hari sebelum perempuan yang diduga akan meninggal.

Dosa mengatakan tak ada bukti ilmiah untuk menjelaskan kemampuan Oscar, tapi ia menduga barangkali kucing bereaksi terhadap “pheromone” atau aroma yang tak dikenali oleh manusia.

Banyak ilmuwan mengatakan kegiatan penelitian mengenai fenomena semacam itu sudah dilakukan dan itu dipusatkan pada upaya mengumpulkan bakat demi kemaslahatan manusia. Sumber

http://ladjunewsonline.blogspot.com/2012/10/woowternyata-kucing-bisa-tahu-kapan.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Mau tahu Rata-Rata Gaji Para Artis Indonesia?

Mau tahu Rata-Rata Gaji Para Artis Indonesia?
Gaji Para Artis nih gan , masukkkkkkk Gosip2 nya sih gajih artis segini nih ...

1.Dude Harlino : 45-50 Jt/ eps
2.Tukul Arwana : 35-40 Jt/ show
3.Tantowi Yahya : 30-35 Jt/ show
4.Deddy Mizwar : 26-31 Jt/ eps
5.Naysilla Mirdad : 25-30 Jt/ eps
6.Marshanda : 25-28 Jt/ eps
7.Baim Wong : 25-27 Jt/ eps
8.Rosianna Silalahi : 25-27 Jt/ eps
9.Shireen Sungkar : 20-25 Jt/ eps
10.Teuku Wisnu : 20 Jt/ eps

Most Expensive Band (band-band termahal)

1.Ungu : 400-500 Jt/ show
2.Peterpan : 350 Jt/ show
3.Nidji : 250 Jt/ show
4.Samsons : 90-100 Jt/ show
5.Letto : 80-90 Jt/ show
6.Kangen Band : 75-80 Jt/ show
7.The Rock : 70-75 Jt/ show
8.Gigi : 60-70 Jt/ show
9.Agnes Monica : 50-60 Jt/ show
10.Drive : 45-50 Jt/ show

Most Expensive Actor (aktor termahal)

1.Tora Sudiro : 350 Jt/ movie
2.Ringgo Agus Rahman : 200 Jt/ movie
3.Deddy Mizwar : 180-200 Jt/ movie
4.Nicholas Saputra : 180 Jt movie
5.Darius Sinathrya : 175 Jt/ movie
6.Fauzi Baadilla : 150 Jt/ movie
7.Lukman Sardi : 100-140 Jt/ movie
8.Winky Wiryawan : 100-125 Jt/ movie
9.Irwansyah : 100 Jt/ movie
10.Andhika Pratama : 80-85 Jt/ movie

Most Expensive Actres (aktris termahal)

1.Nirina Zubir : 250 Jt/ movie
2.Luna Maya : 200 Jt/ movie
3.Dinna Olivia : 150-180 Jt/ movie
4.Acha Septriasa : 180 Jt/ movie
5.Shanty : 125-150 Jt/ movie
6.Nadia Saphira : 100-140 Jt/ movie
7.Sheila Marcia Joseph : 100-125 Jt/ movie
8.Julie Estelle : 100 Jt/ movie
9.Marsha Timothy : 90 Jt/ movie
10.Sissy Priscillia : 80 Jt/ movie Sumber



http://ladjunewsonline.blogspot.com/2012/10/mau-tahu-rata-rata-gaji-para-artis.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Sejarah Pelacuran di Indonesia


Sejarah Tentang Pelacuran di Indonesia - Pelacuran telah terjadi sepanjang sejarah manusia. Namun menelusuri sejarah pelacuran di Indonesia dapat dirunut mulai dari masa kerajaan-kerajaan Jawa, di mana perdagangan perempuan di pada saat itu merupakan bagian pelengkap dari sistem pemerintahan feodal (Hull; 1997:1-22). Dua kerajaan yang sangat lama berkuasa di Jawa berdiri tahun 1755 ketika kerajaan Mataram terbagi dua menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanana Yogyakarta. Mataram merupakan kerajaan Islam Jawa yang terletak di sebelah selatan Jawa Tengah.

Pada masa itu, konsep kekuasaan seorang raja digambarkan sebagai kekuasaan yang sifatnya agung dan mulia (binatara). Kekuasaan raja Mataram sangat besar. Mereka seringkali dianggap menguasai segalanya, tidak hanya tanah dan harta benda, tetapi juga nyawa hamba sahaya. Anggapan ini apabila dikaitkan dengan eksistensi perempuan saat ini mempunyai arti tersendiri.

Raja mempunyai kekuasaan penuh. Seluruh yang ada di atas Jawa, bumi dan seluruh kehidupannya, termasuk air, rumput, daun, dan segala sesuatunya adalah milik raja. Tugas raja pada saat itu adalah menetapkan hukum dan menegakkan keadilan; dan semua orang diharuskan mematuhinya tanpa terkecuali. Kekuasaan raja yang tak terbatas ini juga tercermin dari banyaknya selir yang dimilikinya. Beberapa orang selir tersebut adalah puteri bangsawan yang diserahkan kepada raja sebagai tanda kesetiaan.

Sebagian lagi merupakan persembahan dari kerajaan lain, ada juga selir yang berasal dari lingkungan keluarganya dengan maksud agar keluarga tersebut mempunyai keterkaitan dengan keluarga istana.

Sebagian selir raja ini dapat meningkat statusnya karena melahirkan anak-anak raja. Perempuan yang dijadikan selir tersebut berasal dari daerah tertentu yang terkenal banyak mempunyai perempuan cantik dan memikat. Reputasi daerah seperti ini masih merupakan legenda sampai saat ini. Koentjoro (1989:3) mengidentifikasi 11 kabupaten di Jawa yang dalam sejarah terkenal sebagai pemasok perempuan untuk kerajaan; dan sampai sekarang daerah tersebut masih terkenal sebagai sumber wanita pelacur untuk daerah kota.

Daerah-daerah tersebut adalah Kabupaten Indramayu, Karawang, dan Kuningan di Jawa Barat; Pati, Jepara, Grobogan dan Wonogiri di Jawa Tengah; serta Blitar, Malang, Banyuwangi dan Lamongan di Jawa Timur. Kecamatan Gabus Wetan di Indramayu terkenal sebagai sumber pelacur; dan menurut sejarah daerah ini merupakan salah satu sumber perempuan muda untuk dikirim ke istana Sultan Cirebon sebagai selir. (Hull, at al. 1997:2).

Makin banyaknya selir yang dipelihara, menurut Hull, at al. (1997:2) bertambah kuat posisi raja di mata masyarakat. Dari sisi ketangguhan fisik, mengambil banyak selir berarti mempercepat proses reproduksi kekuasaan para raja dan membuktikan adanya kejayaan spiritual. Hanya raja dan kaum bangsawan dalam masyarakat yang mempunyai selir. Mempersembahkan saudara atau anak perempuan kepada bupati atau pejabat tinggi merupakan tindakan yang didorong oleh hasrat untuk memperbesar dan memperluas kekuasaan, seperti tercermin dari tindakan untuk memperbanyak selir. Tindakan ini mencerminkan dukungan politik dan keagungan serta kekuasaan raja. Oleh karena itu, status perempuan pada zaman kerajaan Mataram adalah sebagai upeti (barang antaran) dan sebagai selir.

Perlakuan terhadap perempuan sebagai barang dagangan tidak terbatas hanya di Jawa, kenyataan juga terjadi di seluruh Asia, di mana perbudakan, sistem perhambaan dan pengabdian seumur hidup merupakan hal yang biasa dijumpai dalam sistem feodal. Di Bali misalnya, seorang janda dari kasta rendah tanpa adanya dukungan yang kuat dari keluarga, secara otomatis menjadi milik raja. Jika raja memutuskan tidak mengambil dan memasukkan dalam lingkungan istana, maka dia akan dikirim ke luar kota untuk menjadi pelacur. Sebagian dari penghasilannya harus diserahkan kepada raja secara teratur (ENI, dalam Hull; 1997:3).

Bentuk industri seks yang lebih terorganisasi berkembang pesat pada periode penjajahan Belanda (Hull; 1997:3). Kondisi tersebut terlihat dengan adanya sistem perbudakan tradisional dan perseliran yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan seks masyarakat Eropa. Umumnya, aktivitas ini berkembang di daerah-daerah sekitar pelabuhan di Nusantara. Pemuasan seks untuk para serdadu, pedagang, dan para utusan menjadi isu utama dalam pembentukan budaya asing yang masuk ke Nusantara.

Dari semula, isu tersebut telah menimbulkan banyak dilema bagi penduduk pribumi dan non-pribumi. Dari satu sisi, banyaknya lelaki bujangan yang dibawa pengusaha atau dikirim oleh pemerintah kolonial untuk datang ke Indonesia, telah menyebabkan adanya permintaan pelayanan seks ini. Kondisi tersebut ditunjang pula oleh masyarakat yang menjadikan aktivitas memang tersedia, terutama karena banyak keluarga pribumi yang menjual anak perempuannya untuk mendapatkan imbalan materi dari para pelanggan baru (para lelaki bujangan) tersebut. Pada sisi lain, baik penduduk pribumi maupun masyarakat kolonial menganggap berbahaya mempunyai hubungan antar ras yang tidak menentu.

Perkimpoian antar ras umumnya ditentang atau dilarang, dan perseliran antar ras juga tidak diperkenankan. Akibatnya hubungan antar ras ini biasanya dilaksanakan secara diam-diam. Dalam hal ini, hubungan gelap (sebagai suami-istri tapi tidak resmi) dan hubungan yang hanya dilandasi dengan motivasi komersil merupakan pilihan yang tersedia bagi para lelaki Eropa. Perilaku kehidupan seperti ini tampaknya tidak mengganggu nilai-nilai sosial pada saat itu dan dibiarkan saja oleh para pemimpin mereka. (Hull; 1997:4).

Situasi pada masa kolonial tersebut membuat sakit hati para perempuan Indonesia, karena telah menempatkan mereka pada posisi yang tidak menguntungkan secara hukum, tidak diterima secara baik dalam masyarakat, dan dirugikan dari segi kesejahteraan individu dan sosial. Maka sekitar tahun 1600-an, pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang keluarga pemeluk agama Kristen mempekerjakan wanita pribumi sebagai pembantu rumah tangga dan melarang setiap orang mengundang perempuan baik-baik untuk berzinah. Peraturan tersebut tidak menjelaskan apa dan mana yang dimaksud dengan perempuan “baik-baik”.

Pada tahun 1650, “panti perbaikan perempuan” (house of correction for women) didirikan dengan maksud untuk merehabilitasi para perempuan yang bekerja sebagai pemuas kebutuhan seks orang-orang Eropa dan melindungi mereka dari kecaman masyarakat. Seratus enam belas tahun kemudian, peraturan yang melarang perempuan penghibur memasuki pelabuhan “tanpa izin” menunjukkan kegagalan pelaksanaan rehabilitasi dan juga sifat toleransi komersialisasi seks pada saat itu (ENOI, dalam Hull; 1997:5).

Tahun 1852, pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang menyetujui komersialisasi industri seks tetapi dengana serangkaian aturan untuk menghindari tindakan kejahatan yang timbul akibat aktivitas prostitusi ini. Kerangka hukum tersebut masih berlaku hingga sekarang. Meskipun istilah-istilah yang digunakan berbeda, tetapi hal itu telah memberikan kontribusi bagi penelaahan industri seks yang berkaitan dengan karakteristik dan dialek yang digunakan saat ini. Apa yang dikenal dengan wanita tuna susila (WTS) sekarang ini, pada waktu itu disebut sebagai “wanita publik” menurut peraturan yang dikeluarkan tahun 1852.

Dalam peraturan tersebut, wanita publik diawasi secara langsung dan secara ketat oleh polisi (pasal 2). Semua wanita publik yang terdaftar diwajibkan memiliki kartu kesehatan dan secara rutin (setiap minggu) menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi adanya penyakit syphilis atau penyakit kelamin lainnya (pasal 8, 9, 10, 11).

Jika seorang perempuan ternyata berpenyakit kelamin, perempuan tersebut harus segera menghentikan praktiknya dan harus diasingkan dalam suatu lembaga (inrigting voor zieke publieke vrouwen) yang didirikan khusus untuk menangani perempuan berpenyakit tersebut. Untuk memudahkan polisi dalam menangani industri seks, para wanita publik tersebut dianjurkan sedapat mungkin melakukan aktivitasnya di rumah bordil.

Sayangnya peraturan perundangan yang dikeluarkan tersebut membingungkan banyak kalangan pelaku di industri seks, termasuk juga membingungkan pemerintah. Untuk itu pada tahun 1858 disusun penjelasan berkaitan dengan peraturan tersebut dengan maksud untuk menegaskan bahwa peraturan tahun 1852 tidak diartikan sebagai pengakuan bordil sebagai lembaga komersil. Sebaliknya rumah pelacuran diidentifikasikan sebagai tempat konsultasi medis untuk membatasi dampak negatif adanya pelacuran. Meskipun perbedaan antara pengakuan dan persetujuan sangat jelas bagi aparat pemerintah, tapi tidak cukup jelas bagi masyarakat umum dan wanita publik itu sendiri. sumber
Sumber
http://ladjunewsonline.blogspot.com/2012/04/sejarah-pelacuran-di-indonesia.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...