Anjing Pun Perlu Sekolah, Rekreasi, dan Hotel

Blanco, jenis anjing Samoyed yang dititipkan di Rumah Terraria 
Kondisi kandang penitipan di Rumah Terraria
Pelatihan kepatuhan tak hanya harus dimiliki anjing penjaga.

Ketika Cesar Millan, pembawa acara
Dog Whisperer hijrah ke Amerika Serikat, ia heran ketika melihat banyak anjing berjalan dengan diikat atau dirantai oleh tuannya. Sementara di Meksiko, ia biasa berjalan-jalan dengan anjingnya dengan bebas tanpa tali, dan anjingnya tetap bisa berjalan di sisinya dengan patuh.

Kepatuhan inilah yang tak banyak dimiliki dalam hubungan anjing dan tuannya. Dengan semakin banyaknya manusia yang memiliki anjing sebagai hewan peliharaan, maka topik kepatuhan ini menjadi salah satu kunci pentingnya kehadiran sosok seperti Cesar Millan dalam dunia kepemilikan anjing.


Sejak menjadi pembawa acara
Dog Whisperer, sosok Cesar Millan mendunia. Ia dianggap sebagai guru tempat para pemilik anjing dan yang ingin memiliki anjing, untuk bertanya dan mencari referensi tindakan-tindakan apa saja yang diperlukan untuk menjadikan hubungan manusia sebagai tuan – atau pack leader (idiom yang dipopulerkan Cesar) – dengan anjingnya, bisa terwujud.

Di Jakarta sendiri dan kota-kota lain, sosok seperti Cesar Millan bukannya tak ada. Meski bisa dibilang tak banyak. Sejumlah pemilik anjing yang tak sekadar menganggap hewan peliharaannnya ini sebagai properti atau status saja, mulai berpikir perlunya hubungan yang sepatutnya terjadi antara manusia dan anjing.


Dalam acara
Dog Whisperer, penonton diajak untuk menyadari bahwa anjing sudah sepatutnya menurut dan patuh pada perintah manusia sebagai pack leader-nya. Dan bukannya manusia yang menuruti anjingnya karena berbagai alasan, dari memanjakan hingga memang tak tahu bagaimana mendidik anjing.

Kepatuhan ini untuk sebagian besar pemilik anjing masa kini, sulit untuk didapatkan secara otodidak. Sebagian besar karena minimnya waktu interaksi dengan anjingnya sehingga pemilik anjing tidak memiliki waktu dan kesabaran untuk melatih hewan peliharaannya ini.


Inilah yang melatarbelakangi munculnya sejumlah sekolah anjing. Salah satunya Rumah Terraria, yang menyatakan dirinya sebagai One Stop Dog's Entertainment karena di tempat ini, disediakan berbagai fasilitas dari tempat perawatan anjing (
grooming), penitipan, dan pelatihan.

Berdiri tujuh tahun yang lalu, Rumah Terraria ini dibangun oleh Yudiyanto Tasma di atas lahan 5000 meter persegi. Terletak di daerah Gunung Sindur, Parung, Bogor, Rumah Terraria memiliki sekitar 50-an kandang anjing, dua kolam renang untuk anjing, area halaman untuk bermain anjing, dan tempat
grooming. Rumah Terraria juga memiliki fasilitas antar-jemput anjing.

Penitipan anjing di sini dibedakan berdasarkan ukuran anjing. Yang kecil (0-10 kg) dipatok Rp60 ribu/hari. Kemudian sedang (10-20 kg) Rp70 ribu, besar (20-40 kg) 80 ribu/hari, dan sangat besar (lebih dari 40 kg) Rp90 ribu.


Harga penitipan tersebut sudah termasuk di dalamnya biaya makan dua kali sehari, dimandikan bersih (grooming), dan setiap pagi dan sore dikeluarkan dari kandang untuk diajak bermain.


Layaknya sebuah taman bermain, Rumah Terraria setiap Sabtu dan Minggu menyediakan fasilitas rekreasi bagi anjing-anjing ini. Mereka akan bisa bersosialisasi dengan anjing-anjing lainnya, berenang, dan
grooming.

Nah, untuk pelatihan, Rumah Terarria mematok waktu tiga bulan untuk bisa menjadikan anjing memiliki kepatuhan dasar. Satu bulan, biaya pelatihan Rp2.500.000. Dan pelatihan ini harus diambil selama tiga bulan.


Di dalam pelatihan ini, anjing harus diinapkan di Rumah Terraria selama tiga bulan dan anjing akan dijamin makanannya, mandi bersih, diberi obat cacing, dan perawatan lainnya.


Pelatihan kepatuhan dasar ini berupa mengajarkan anjing untuk SIT (duduk dalam posisi benar), STAY (diam), DOWN (tiarap dalam posisi benar), No (larangan), Heel (Berjalan di posisi yang benar), Good (pujian), Sit stay (duduk diam), Come (panggilan/datang menghampiri), Down Stay (Tiarap dan diam).


Selama masa pelatihan, pemilik wajib untuk ikut pelatihan selama satu kali dalam sebulan. “Biar nantinya anjingnya nurut ke tuannya, bukan ke pelatihnya,” ujar Tajri yang sudah empat tahun menjadi pelatih di Rumah Terraria. Pemilik anjing juga bebas untuk mengunjungi dan melihat hewan kesayangannya ini.


Tanpa keterlibatan pemiliknya, Tajri tak bisa menjamin anjing akan bisa patuh saat kembali ke rumah. “Ya pernah itu si pemiliknya komplain kok di rumah, si anjingnya ga nurut ke dia. Ya habisnya dia nggak pernah datang pas masa pelatihan,” kata Tajri.


Selama kariernya sebagai pelatih anjing – dulunya Tajri mengkhususkan diri dalam melatih Rottweiler – menurut lelaki berambut gondrong ini, ras Siberian Husky dan Beagle cukup sulit untuk diajari. Menurut Tajri, Siberian Husky sering memiliki kemauan sendiri. Sementara Beagle memiliki karakter bandel. Untuk anjing yang mudah diajari adalah jenis Retriever yang memang memiliki karakter anjing rumahan.


Karakter anjing rumahan seperti Retriever bisa diajari meski sudah berusia setahun atau dua tahun. Berbeda halnya dengan tipe anjing penjaga seperti Labrador, Rottweiler, atau Herder. Anjing-anjing penjaga harus diajari sejak kecil – sekitar lima bulan. Selepas usia itu, materi apa pun yang diajarkan sangat memerlukan waktu dan kesabaran.


Untuk fasilitas pelatihan anjing ini, Rumah Terrari tak banyak menerima konsumen. Maklum, banyak sekolah anjing yang sudah ada saat ini. Sebagian besar lebih fokus untuk anjing-anjing penjaga seperti sekolah khusus anjing yang disediakan kepolisian, yang terletak di daerah Puncak, Bogor.


Fasilitas yang paling laris di Rumah Terraria justru rumah penitipan atau hotel. Seperti yang terjadi pada Dunkin, anjing kampung yang dititipkan di situ oleh pemiliknya selama tiga tahun. Pemiliknya membayar semua biaya perawatan dan penitipan untuk Dunkin, dan secara berkala mengunjunginya.


“Pemiliknya sayang banget, tiap minggu pasti datang menengok. Dia dititipin karena komplek perumahan pemiliknya tidak mengizinkan ada anjing, jadi dia mending bayar mahal untuk Dunkin,” kata Tasiah, istri Tajri yang juga menjadi salah satu staf di Rumah Terraria.


Saat penulis datang ke Rumah Terraria, ada puluhan anjing yang dititipkan. Berbagai jenis. Dari anjing Kintamani, Samoyed, Beagle, Retriever, hingga St. Bernard.


Rumah Terraria juga sering menjadi tempat kumpul-kumpul para pecinta anjing dan komunitasnya. Ada banyak foto-foto komunitas pecinta anjing seperti Retriever, berkumpul di situ. Tampak pula foto sejumlah artis dengan anjing-anjing kesayangan mereka dipajang di Rumah Terraria. Di antaranya foto artis dan model Aline dan Davina.


Keberadaan tempat seperti Rumah Terraria ini telah menjadi semacam oase bagi para penyayang anjing dan juga bagi hewan ini sendiri apalagi di tengah makin minimnya kualitas hidup anjing-anjing rumahan saat ini.



http://www.beritasatu.com/keluarga/74783-anjing-pun-perlu-sekolah-rekreasi-dan-hotel.html

GABUNG Halaman Facebook saya 
Info Menarik KKK Blogger's
Dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini