UNIK

Translate

(Tak Layak Tonton) Jennifer Aniston Tampil Vulgar Di "We're The Millers"

Aktris berwajah cantik dan Jennifer Aniston baru-baru ini tampil vurgar dan sexy dalam film terbarunya "We're The Millers".

Sungguh disayangkan Jennifer membintangi film seperti ini yang dirasa bisa membuat citranya sedikit tercoreng. Inilah beberapa cuplikan adegan film yang dibintanginya ini:



Beberapa adegan Jennifer Aniston dalam "We're The Millers"

Film ini banyak mengandung unsur seks dan kekerasan. Bagi kita yang mengharapkan film bermutu seperti yang pernah dibintangi Jennifer Aniston sebelumnya, maka bersiaplah gigit jari sebab film ini tak layak ditonton para penikmat film yang amat mementingkan kualitas.
(dari berbagai sumber)

http://www.memobee.com/

Betapa Memprhihatinkan Keadaan Pecandu Narkoba Di Afghanistan

Narkoba merupakan musuh siapa saja. Nyaris tidak ada bagian di dunia ini yang tidak terjangkau oleh narkoba. Begitu pula di Afghanistan, negeri yang lama dikoyak-moyak oleh perang melawan Uni Soviet dan perang saudara.

Narkotika banyak ditanam di Afghanistan. Konon hal tersebut merupakan perintah rezim Taliban. Orang Afghanistan dilarang memadat narkoba karena diharamkan agama. Mereka hanya menggunakan narkoba untuk membiayai pemerintahan mereka khususnya untuk membeli persenjataan.

Saat Angkatan Bersenjata Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat, banyak ladang narkoba dibakar. Namun karena sejak dulu narkoba digunakan sebagai modal dan alat perjuangan, tak sedikit warga negara Afghanistan yang akhirnya juga kecanduan narkoba.

Berkut ini adalah gambaran keprihatinan akibat narkoba di Afghanistan yang dilansir oleh Associated Press dan Reuters pada hari Sabtu, 1 Juni 2013.
Seorang penjaga kuil memotong kunci rantai yang melekat pada Nabiullah Safi, seorang pecandu narkoba berusia 23 tahun yang dipenjara, di kuil Mia Ali Baba, Jalalabad.

Seorang penjaga kuil menutupi tubuh Mohammad Ali seorang pecandu narkoba berusia 36 tahun yang ditahan selama 40 hari

Muhammad Ali sedang meminum air dengan tangan dirantai

Beginilah pecandu narkoba dirantai di dinding kuil Mia Ali Baba seperti yang terjadi pada Muhammad Ali yang ditahan selama 40 hari di tempat tersebut

Warga lokal percaya dengan merantai pecandu narkoba selama 40 hari di kuil yang sudah berusia 300 tahun tersebut dapat menyembuhkan kecanduan mereka.

Amanullah, pecandu berumur 20 tahun juga dirantai di kuil Mia Ali Baba ini selama 40 hari

Seorang anak laki-laki memperhatikan Nabiullah Safi (23 tahun) pecandu narkoba yang dirantai ke dinding

Beruntunglah para nai narkoba di negeri ini karena mereka mendapat fasilitas yang layak. Namun walau mendapat fasilitas pun banyak dari mereka yang tidak kapok.

Nampaknya metode yang dilakukan di Afghanistan ini pantas untuk diterapkan di Indonesia.

http://www.memobee.com/

Ide Bagus! Layanan untuk berhenti merokok bagi wanita.

Pemerintah Skotlandia mengeluarkan laporan yang menunjukan bahwa ada lebih banyak perempuan hamil di negara itu yang berusaha untuk berhenti merokok.

Mereka mengatakan jumlah perempuan hamil yang berupaya untuk berhenti merokok angkanya meningkat hingga 8 persen dibanding tahun lalu dan jumlahnya menjadi 2.985.

Menteri Kesehatan Masyarakat, Michael Matheson memperkirakan bahwa faktor pendidikan yang lebih baik dan juga adanya layanan bantuan menjadi penyebab meningkatnya jumlah perempuan hamil yang ingin berhenti merokok di Skotlandia.

Dia mengatakan semua perempuan hamil yang terlibat dalam progam ini akan ditawari untuk menjalani pemantauan karbon monoksida untuk menangani dampak akibat terkena paparan asap rokok.

Layanan bantuan untuk berhenti merokok ini merupakan bagian dari program Program Peningkatan Keselamatan Terhadap Pasien yang menjalani Persalinan.

Laporan mengatakan setiap perempuan yang tengah menjalani kehamilan awal dan terindikasi kena paparan asap rokok baik akibat dia merokok aktif atau pasif akan ditawari untuk menjalani layanan ini.

Setelah mendapat tawaran itu selanjutnya seorang bidan akan merujuk mereka untuk mengikuti program layanan berhenti merokok serta memberikan tambahan perawatan lain selama kehamilan jika memang diperlukan.

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Skotlandia, merokok sebanyak sepuluh batang atau lebih selama masa kehamilan berlangsung dapat meningkatkan resiko kematian bayi lahir hingga dua kali lipat.

Mereka juga mengatakan bahwa resiko bayi terkena sindrom kematian mendadak akan meningkat hingga tujuh kali lipat ketika seorang ibu merokok selama lebih dari dua puluh hari di masa kehamilannya.

"Kami saat ini ingin memastikan bahwa semua perempuan hamil ditawari uji karbon monoksida saat mereka berada dalam tahap kehamilannya", Michael Matheson.

"Kami saat ini ingin memastikan bahwa semua perempuan hamil ditawari uji karbon monoksida saat mereka berada dalam tahap kehamilannya," kata Michael Matheson.

Dia juga mengatakan adanya peningkatan angka yang menunjukan bahwa perempuan ingin berhenti merokok saat hamil telah memacu mereka untuk meningkatkan layanan kesehatan ini.

Sementara penasihat kesehatan Pemerintah Skotlandia, Dr Catherine Calderwood mengatakan perempuan memang lebih termotivasi untuk berhenti merokok saat hamil.

"Perempuan lebih termotivasi untuk berhenti merokok selama masa hamil dibanding saat lainnya namun di Skotlandia hampir seperlima dari perempuan yang sedang hamil ternyata tetap melanjutkan merokok," kata Dr Catherine Calderwood.

Oleh karena itu dia mengatakan intervensi dari pemerintah untuk mendukung perempuan dan memberikan bantuan kepada mereka yang ingin berhenti selama masa persalinan adalah sesuatu yang sangat penting.


Pemerintah Skotlandia ingin memastikan seluruh perempuan hamil di negara itu mendapat bantuan untuk berhenti merokok.

 http://www.memobee.com/

Di situbondo Tak Lulus, Siswi Pemilik Foto Telanjang Dada Polisikan Kepala Sekolah

Tak Lulus, Siswi Pemilik Foto Telanjang Dada Polisikan Kepala Sekolah
TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH
Ilustrasi 


Siswi SMA di Situbondo yang dinyatakan tidak lulus, melakukan aksi jalan kaki memutari Kota Situbondo, Jumat (31/5/2013).
Didampingi ibu kandung dan kuasa hukumnya, Nimas Puspita Ningrum (18), warga Para’aman, Kelurahan Dawuan, Kecamatan Situbondo, ini berjalan sambil membawa poster bertuliskan 'Dunia Pendidikan Berkabung, Aksi Solidaritas Untuk Nimas', menuju Mapolres Situbondo.
Aksi keprihatinan ini dilakukan, sebagai bentuk upaya perlawanan adanya sikap diskriminasi dan tidak adil dari kepala sekolah.  Nimas nekat melaporkan kepala sekolahnya ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres Situbondo.
“Hari ini saya bersama Nimas melaporkan kepala sekolahnya ke polisi, karena saya menilai ada bentuk diskriminasi dan dugaan pemalsuan data,” ujar Supriyono, 
Menurutnya, aksi ini merupakan bentuk protes atas kesewenang wenangan yang dilakukan lembaga pendidikan terhadap sisiwanya, dimana siswa itu sudah memenuhi standar kelulusan nasional dan oleh kepala sekolah justru tidak diluluskan dengan alasan akhlak.
Kasubag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi  mengatakan telah menerima laporan dan akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait laporan itu.
Diberitakan sebelumnya, pihak sekolah mengeluarkan Nimas dari sekolah dengan terbukti menyimpan foto telanjang dada pacarnya di ponselnya.
Keluarga Nimas kemudian meminta perlindungan  ke Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPT PPA) Situbondo untuk dapat mengikuti ujian nasional.
Saat ujian berlangsung, Nimas mengerjakan soal ujian sendirian di di ruang KPPT-PPA.  Namun, saat kelulusan Nimas kaget bukan kepalang, karena ternyata dirinya tidak dinyatakan lulus oleh pihak sekolahnya. 


http://www.menjelma.com/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...