Tahu dan Tempe Sudah Mulai Langka


Ketua Pusat Koperasi Tempe dan Tahu DKI Jakarta Suharto mengungkapkan kenaikan harga kedelai sudah terjadi sejak Mei lalu. 

Harga komoditas itu sudah menyentuh Rp8.200 per kilogram dari harga sebelumnya Rp5.500 per kilogram. Jika harga terus naik entah berapa kenaikannya, produsen tempe dan tahu yang sebagian besar pelaku usaha kecil menengah itu terpaksa berhenti beroperasi.

Menurut Suharto, produsen tahu dan tempo merespon kenaikan harga itu dengan mogok kerja. Mereka menuntut pemerintah mengambil alih tata niaga kedelai agar dapat membantu para perajin tempe dan tahu. Keputusan mogok produksi ini, kata Suharto, disepakati pada rapat 18 Juli lalu yang dihadiri pengurus koperasi primer tempe dan tahu di lima wilayah Jakarta. 

“Semua perajin tahu dan tempe sudah sepakat akan menghentikan produksi tempe dan tahu selama tiga hari, yakni hari Rabu (25/7) hingga Jumat (27/7) mendatang,” kata Suharto.

Terpisah, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Mentan Suswono menambah stok kedelai untuk mengendalikan harga komoditas yang terus naik itu.

“Baru saja saya bicara dengan Menteri Pertanian mengenai harga kedelai, sekarang sedang diupayakan mengatasi masalah itu,” kata Hatta di Jakarta, Senin (23/7).

Menurut Hatta, harga kedelai di dunia memang sedang meningkat seiring dengan kecenderung peningkatan permintaan konsumtif China yang memang menjadi penyerap kedelai terbesar. “Kami meminta Mentan cepat menambah pasokan kedelai,” katanya.

GABUNG Halaman Facebook saya Kokeykhia.com ,dengan mengklik Tombol SUKA dibawah ini