Tempat LP yang Susah untuk Kabur


Foto di atas adalah seorang narapidana dengan tuduhan pembunuhan sedang berjemur di pulau penjara Bastoy, Norwegia. Pulau ini bisa dicapai dengan menggunakan kapal feri seperti foto di bawah ini.
Para narapidana harusnya dihukum seberat-beratnya agar mereka sadar akan perbuatannya. Itulah hal yang mendasari mengapa banyak penjara-penjara dibuat semengerikan mungkin dengan tujuan agar para narapidana merasa menderita sebagai buah akibat dari perilakunya yang melanggar hukum, kejam, dan membahayakan. Bahkan pulau pun sampai dijadikan penjara. Tujuannya agar para narapidana itu tidak dapat kabur karena daerahnya yang terpencil, misalnya: Penjara Alcatraz, yang berada di tengah Teluk San Francisco, California, Amerika Serikat. Ada juga Penjara Nusa Kambangan, sebuah pulau kecil yang berada dekat Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pulau penjara itu dipakai sebagai Lembaga Pemasyarakatan para narapidana yang sudah terlalu berat dan sadis tindak kejahatannya. Pulau penjara terkenal sebagai tempat pengasingan, tempat penderitaan, dan tidak ada cara untuk melarikan diri lagi. Namun berbeda dengan pulau penjara di Norwegia. Norwegia juga memiliki pulau penjara seperti Amerika Serikat dan Indonesia, akan tetapi ada yang berbeda dengan pulau penjara ini.


Penjara ini berbeda dengan pulau penjara lainnya. Penjara ini mirip dengan sebuah penginapan bagi para narapidananya dengan fasilitas yang lengkap seperti cottage kayu sebagai sel penjara mereka, SPA dan sauna, lapangan tenis, beberapa pelatihan, bahkan perpustakaan.




Memang penjara Bastoy ini memiliki tingkat penjagaan yang tidak terlalu ketat. Pulau ini hanya berjarak 2 km dari dataran utama. Itu bukanlah hal yang sulit dilewati bagi para penjahat kelas kakap seperti yang ditahan di penjara Bastoy. Tidak ada pagar penjagaan, dan tidak ada petugas kepolisian bersenjata yang berjaga di penjara ini. Tapi segala kenyamanan ini membuat mereka mengurungkan niat untuk kabur. Sebab jika mereka kabur dari penjara Bastoy ini, mereka akan mendapatkan hukuman di penjara yang tingkat penjagaannya sangat ketat. Hal inilah yang membuat para narapidana tidak berani melarikan diri. Di dalam penjara ini, para narapidana juga diwajibkan untuk bekerja dari jam 8.30 hingga 15.30, dan mereka dapat upah dari pekerjaan yang mereka bisa pilih, diantaranya: berkebun, bertani, merawat hewan-hewan peternakan, dll.



Prinsip yang diterapkan pada penjara Bastoy ini membuahkan hasil yang menarik. Menurut data statistik, hanya 16% narapidana yang berbuat jahat lagi setelah masa hukuman di Bastoy berakhir. Tujuan dari hukuman adalah bukan untuk menyiksa orang. Sebenarnya, hukuman itu diadakan karena ingin menyadarkan orang yang berbuat salah, dan membuat mereka berhenti melakukan kejahatan.