Gaji Pemain Bola: Barca No 1, Madrid 2, City 3

Gaji Pemain Bola: Barca No 1, Madrid 2, City 3


Para pemain Barcelona menikmati gaji tertinggi di dunia, di susul Real Madrid dan Manchester City.
Menurut data yang dihimpun Sporting Intelligence, sebuah perusahaan analis industri terkemuka, rata-rata pemain tim utama Barcelona mengantongi gaji 101,160 poundsterling atau sekitar Rp 1,5 miliar per pekan.
Dengan jumlah ini, maka rata-rata pemain Barcelona memiliki gaji 10.000 poundsterling atau hampir Rp 150 juta lebih besar dari olahragawan di klub elite mana pun di dunia.

Posisi kedua ditempati Real Madrid yang rata-rata pemainnya bergaji 90.859 poundsterling, disusul Manchester City dengan 86.280 poundsterling, dan Chelsea yang menggaji para bintangnya rata-rata 79.197 per pekan poundsterling.
Sedangkan para pebasket LA Lakers menjadi atlet non-sepak bola dengan gaji tertinggi, yaitu 73,612 poundsterling, atau sedikit di atas Rp 1 miliar per pekan, sekaligus menempati posisi kelima.
Sementara itu, di peringkat keenam, klub baseball New York Yankees yang memiliki olahragawan termahal dunia, Alex Rodriguez, menempati urutan keenam dengan kisaran gaji hampir sama dengan LA Lakers. Dua tahun lalu, Yankees menempati posisi pertama dalam daftar ini. Namun, peringkatnya melorot setelah muncul pembatasan besaran gaji atlet di Amerika Serikat.
Sementara di Eropa, klub-klub sepak bola besar rela merogoh kantongnya dalam-dalam demi membayar bintang-bintang topnya. Yang sedikit mengejutkan adalah Manchester United yang hanya menempati peringkat kesepuluh dengan rata-rata gaji 63.514 poundsterling atau sekitar Rp 950 miliar per pekan.
Klub liga Inggris lain yang ada dalam daftar ini adalah Arsenal di posisi ke-16 dan Liverpool di peringkat ke-18. Sedangkan Aston Villa menduduki posisi ke-41 dan tak ketinggalan Tottenham Hotspur di peringkat ke-51.
Penulis laporan ini menyimpulkan, banyaknya klub liga-liga sepak bola Eropa yang menduduki 10 besar pemberi gaji tertinggi merupakan bukti aturan pembatasan gaji yang didengungkan UEFA tak memberi pengaruh apa pun.
"Aturan pembatasan gaji yang digagas UEFA memang sudah di depan mata. Namun, efektivitasnya masih harus dibuktikan," papar laporan ini.
"Dalam banyak kasus, klub terbesar dan terkaya akan terus memberikan gaji yang luar biasa besar, tetapi masih mampu mendapatkan uang untuk membayar pengeluaran mereka," tambah laporan itu.
Kemampuan klub-klub sepak bola kaya membayar gaji para pemainnya sungguh kontras jika dibandingkan dengan klub-klub lain. Sebagai contoh di La Liga Spanyol, para pemain Barcelona menerima gaji rata-rata menerima gaji 22 kali lebih besar dibanding pemain klub terbawah di divisi utama Liga Spanyol.
Dengan kondisi ini, maka liga basket Amerika Serikat NBA bisa dianggap sebagai liga dengan rata-rata gaji pemain paling adil di dunia. Para pemain di klub-klub top mendapatkan gaji rata-rata 50.883 poundsterling dan klub terbawah NBA saat ini, Indiana Pacers, masih bisa memberikan gaji rata-rata 39.334 poundsterling per pekan.